Lima model tiba-tiba berlenggak lenggok di atas karpet merah, di tengah 350 peserta musrenbang Pemkab Blitar. Mereka memakai beragam motif batik dengan gambar kearifan lokal. Seperti Candi Penataran, Ikan Mujaer, Gunung Kelud dan buah kakao.
Kehadiran lima model ini, membuat suasana musrenbang yang semula beku menjadi cair. Applaus para peserta musrenbang, membuat suasana kembali segar. Apalagi pembawa acara juga menceritakan sinopsis singkat setiap motif batik yang ditampilkan para model.
"Kami manfaatkan event ini dalam rangka promosi batik. Saya kira musrenbang ini sebagai media yang pas untuk menunjukkan ke semua yang hadir, jika kita punya potensi batik yang cukup bagus," kata Kepala Bappeda Pemkab Blitar Suwandito di sela acara, Rabu (14/3/2018).
![]() |
Menurut Suwandito, batik merupakan satu di antara produk andalan usaha mikro di Kabupaten Blitar. Bupati Blitar Rijanto menganjurkan, semua elemen mendorong berkembangnya pertumbuhan usaha mikro ini.
"Kebijakan bupati pada seluruh aparatur sipil negara (ASN) adalah bela dan beli produk Blitar. Satu di antaranya adalah batik. Jadi diharapkan tiap hari Kamis dan Jumat, seluruh ASN memakai batik produksi Blitar," paparnya.
Tak hanya pada kedua hari itu, namun pemakaian batik juga dianjurkan pada setiap acara non formal di lingkup Pemkab Blitar. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini