Rikwanto memaparkan ini dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia di Gedung Dewan Pers. Diskusi ini mengambil tema 'pemberantasan hoax, kepentingan nasional dan demokrasi kita'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meminta masyarakat agar tidak menjadikan masalah saat Polisi menangkap pelaku-pelaku yang diduga menyebarkan berita bohong atau hoax.
"Jadi kalau polisi tangkap mereka yang buat hoax itu artinya sudah sangat harus, jangan dipolemikkan lagi, jadi jangan bicara latar belakangnya apa lalu minta dikasihani. Mereka itu ingin hancurkan orang-orang dengan cara tidak pantas," ujar Rikwanto.
Selain itu, Rikwanto juga bercerita kalau kepolisian sempat bingung mengenai penyebutan istilah Muslim dalam grup Muslim Cyber Army (MCA). Sebab, menurutnya
"Makanya kemarin itu kita pertimbangkan mau pakai kata-kata muslim nggak akhirnya semua sepakat tidak usah, tidak usah, karena muslim tidak begitu maka sekarang sebutannya MCA-MCA aja. Karena orang muslim perilakunya tidak seperti itu," tutur dia.
"Jadi jangan sampai muslim itu dipakai alat untuk seolah-olah kami ini begini, jadi sepakat untuk tidak pakai kata-kata muslim karena memang muslim tidak begitu," ujar Rikwanto.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini