"Sejak dulu begitu kok, sejak dulu jelas-jelas ya, tindak tegas hoax itu sudah dalil sudah kewajiban kita. Namanya hoax membuat kekacauan," kata Wiranto saat ditemui di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
Baca juga: Jokowi: Usut Tuntas Muslim Cyber Army! |
Dia mengatakan fakta yang dimanipulasi tersebut membuat rasa tak percaya bermunculan. Hingga akhirnya, dikhawatirkan masyarakat tak lagi percaya terhadap pemberitaan yang dibuat media massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu kita biarkan alangkah kisruhnya negara. Ini tiap hari antara percaya tak percaya dengan berita. Bahkan berita Anda pun nanti dianggap hoax kalau kehilangan kepercayaan terhadap pemberitaan itu. Makanya yang hoax kita sisihkan, basmi. Supaya pemberitaan anda itu pemberitaan yang sehat," ungkapnya.
"Kembali lagi, saya kira hoax itu musuh kita bersama sebenarnya, bukan (hanya) musuh pemerintah. Masyarakat juga dikorbankan, tokoh tokoh dikorbankan, pemerintah juga rugi karena keadaan jadi nggak benar," sambung Wiranto.
Dia mengatakan pemberantasan penyebaran hoax ini membutuhkan peran banyak pihak.
Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap kasus penyebaran hoax dan hate speech yang berasal dari kelompok Muslim Cyber Army (MCA). Kelompok ini menyebarkan isu penyerangan ulama sepanjang Februari lalu. Dari 45 isu penyerangan ulama yang beredar, hanya ada 3 kasus yang benar-benar terjadi di lapangan. (jbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini