Anggota Pedofil Loly Candy's Ikut Komunitas Hacker Black Hat

Anggota Pedofil Loly Candy's Ikut Komunitas Hacker Black Hat

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 13 Mar 2018 16:33 WIB
Ilustrasi (Foto: Pawel Kopczynski/REUTERS)
Jakarta - Polda Metro Jaya membongkar komunitas hacker 'Surabaya Black Hat'. Polisi menyebut kelompok ini berhubungan dengan grup pornografi 'Loly Candy's' yang pernah diungkap sebelumnya oleh polisi.

"Terhadap barang elektronik yang dimiliki oleh pelaku, tim penyidik menemukan adanya kaitan yang erat antara pelaku Loly Candy's dengan kelompok hacker ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/3/2018).


Argo mengatakan salah satu pelaku pedofilia grup Loly Candy's ikut bergabung di komunitas Surabaya Black Hat tersebut. "Salah satu pelaku berinisial WWN alias Snorlax itu dia ikut di komunitas itu," imbuh Argo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu mengaku menemukan komunikasi via aplikasi chat di komunitas tersebut yang berkaitan dengan Snorlax.


"Dari informasi hasil chatting Telegram grup SBH ini tetrnyata ada salah satu terpidana kita dalam kasus pornografi online Loly Candy, WWN atau Snorlax itu anggota SBH ini," ucap Roberto.

"Di grup itu ada yang menanyakan Snorlax. Masih kita dalami sejauh mana keterlibatan Snorlax itu," imbuh Roberto.


Namun, Roberto menduga komunitas hacker ini tidak hanya berhubungan dengan grup paedofilia saja. "Kemungkinan dengan grup-grup lain masih kami kembangkan," tuturnya.

Surabaya Black Hat merupakan komunitas hacker yang berada di Surabaya. Dari puluhan anggotanya, ada 6 orang yang melakukan penetrasi ilegal terhadap sebuah sistem teknologi. Saat ini baru 3 orang yang ditangkap polisi.

"Tiga orang lagi masih kami lakukan pencarian," tuturnya.

(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads