Ada 39 ulama Kalsel yang datang ke Istana. Mereka berasal dari sejumlah organisasi, di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalsel. Para ulama dijamu makan siang sebelum berbincang dengan Jokowi.
Juru bicara perwakilan ulama Kalsel, Abdul Hafiz Anshari, mengatakan Jokowi menyambut hangat pertemuan tersebut. Jokowi berharap hubungan ulama dengan pemerintah terus terjalin baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Beliau juga menyampaikan beberapa informasi kepada kami yang hadir dengan harapan kita bisa memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara ini," lanjutnya.
Hafiz menampik bila dikatakan bahwa pertemuan tersebut juga membicarakan soal dukungan terhadap Jokowi pada Pilpres 2019 maupun soal cawapres Jokowi.
"Kami tidak bicarakan itu (dukungan di Pilpres 2019). Walaupun tadi malam sebenarnya ada pembicaraan, kita tidak sampaikan kepada beliau karena kita berfokus pada upaya bagaimana menangani masalah narkoba, masalah bangsa dan negara. Hasil pertemuan tidak kita sampaikan kepada beliau," kata Ketua KPU periode 2007-2012 itu.
Meski demikian, Hafiz menyebut para ulama Kalsel memiliki harapan terhadap sosok yang akan dipilih menjadi calon pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
"Hasil pertemuan tadi malam (di antara ulama Kalsel) tidak kita sampaikan kepada beliau. Kita berharap, di samping memiliki kapabilitas dan kapasitas sebagai pendamping beliau, itu memiliki nuansa keagamaan karena Indonesia ini, apa pun alasannya, adalah negara yang agamis. Kita berharap pendamping beliau memiliki kepedulian dan kemampuan yang cukup di bidang keagamaan," kata Hafiz. (nkn/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini