Sekjen Perindo: Iklan Kami Bukan Kampanye, Itu Sosialisasi

Sekjen Perindo: Iklan Kami Bukan Kampanye, Itu Sosialisasi

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 12 Mar 2018 20:39 WIB
Foto: Sekjen DPP Perindo Ahmad Rofiq. (Marlinda-detikcom)
Jakarta - Sekjen DPP Perindo Ahmad Rofiq menyebut iklan partainya di grup TV MNC bukanlah iklan kampanye. Menurutnya, tayangan yang disoal itu merupakan iklan sosialisasi.

"Klarifikasi saja (ke Bawaslu) kita menyampaikan bahwa kami tidak melakukan kampanye. Itu iklan partai Perindo untuk melakukan sosialisasi," kata Rofiq, yang datang memenuhi undangan Bawaslu, di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).


Rofiq menjelaskan, iklan partai dan iklan kampanye merupakan dua hal yang berbeda. Iklan partai merupakan bagian dari sosialisasi pengenalan partai ke masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosialisasi itu apa? Ya kegiatan-kegiatan partai kita tampilkan. Sosialisasinya apalagi? Lagu mars. Kan kita nggak ada ajakan 'coblos nomor 9', coblos Partai Perindo, kan tidak ada," lanjutnya.

Hal itu, kata Rofiq, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Yaitu, setiap parpol harus melakukan pendidikan politik.

"Maka sudah barang tentu kewajiban sebagai parpol untuk melakukan sosialisasi. Kalau kampanye sih belum. Partai Perindo belum melakukan kampanye. Kampanye itukan coblos nomor 9. Bergabunglah dengan partai 9, itu kampanye, tapi kita kan baru sosialisasi," tuturnya.


Saat ditanya soal iklan partainya diduga sudah memenuhi unsur citra diri, Rofiq mengatakan pengertian citra diri harus diterjemahkan Peraturan KPU (PKPU) secara baku. Sebab nantinya, ia khawatir hal itu akan menjadi pasal karet bagi pihak-pihak tertentu.

"Intinya sih kita tunggu PKPU dari KPU terkait dengan kampanye. Aturannya apa sih, apa yang boleh apa yang nggak. Nah sekarang ini kan belum ada PKPU kita mau gimana. Ini kan serba salah nantinya," ungkapnya.

Menurut Rofiq, parpol berkewajiban untuk sosialisasi, apalagi partai baru. Sementara, lanjutnya, aturannya masih belum ada yang baku.

"Jadi kita masih mengalami kesulitan. Tapi karena ini diundang ya kita jelaskan," tuturnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads