Sinyal dukungan Demokrat ke Jokowi disampaikan dalam pembukaan rapimnas mereka, Sabtu (10/3). Saat itu Presiden Jokowi turut hadir. Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono-lah yang menyatakan langsung siap mendukung Jokowi.
"Jika Allah menakdirkan, sangat bisa PD berjuang bersama Bapak," kata SBY di hadapan Jokowi dalam rapimnas PD di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Jokowi di rapimnas Demokrat disambut baik. Apalagi partai berlambang bintang logo Mercy itu digadang-gadang menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi cawapres bagi Jokowi. PDIP juga memberi respons yang baik.
"Ada daftar panjang (long list), ada daftar pendek (short list), dan ada daftar prioritas (priority list). Daftar panjang berisi nama-nama yang memenuhi kriteria umum. Daftar pendek memenuhi kriteria umum dan spesifik. Saya menduga nama AHY masuk daftar pendek," sebut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengomentari soal kabar AHY menjadi kandidat cawapres Jokowi.
Baca juga: PDIP Akui AHY 'Dilirik' Jadi Cawapres Jokowi |
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menyebut SBY dan Jokowi sedang bermain drama. Dia menyatakan ini saat memberi komentar soal interaksi Jokowi dan SBY di rapimnas Demokrat.
"Kita memang melihat bahwa dalam acara rapimnas PD dari Sabtu-Minggu, dua belah pihak memberikan sinyal untuk ingin bekerja sama, baik Pak Jokowi maupun Pak SBY, tapi itu kan drama di depan panggung," ujar Andre, Senin (12/3).
"Soal koalisi, ini kan bukan semata-mata Pak Jokowi saja yang menentukan. Ada peran PDIP sebagai pengusung utama dan juga peran Ibu Mega yang menentukan siapa cawapres Jokowi," sebutnya.
Gerindra pun masih mencoba merayu Partai Demokrat untuk membantu mereka memenangkan sang ketum, Prabowo Subianto, pada Pilpres 2019. Rayuan tersebut dilancarkan karena Gerindra menganggap Demokrat belum punya sikap tegas untuk pilpres mendatang.
Tak terima 'diserang' Gerindra, Demokrat pun balas melempar peluru. Wasekjen PD Rachland Nashidik mengatakan tak ada jaminan Prabowo akan menang pada pilpres mengingat sejarah pencapresannya.
"Saya kira itu bagi Pak Prabowo adalah pilihan rasional dan menguntungkan. Dengan segala hormat, adalah fakta Pak Prabowo tidak pernah menang dalam pilpres," tukas Rachland.
Bukan hanya Gerindra yang memberi kritik melihat sinyal Demokrat yang merapat ke kubu Jokowi. PKS pun menyebut Demokrat sedang bermain tiga kaki.
"Demokrat dengan rapimnas kemarin menurut saya masih tetap mendua peluang... mentiga bahkan. Peluang beliau buat poros ketiga besar, peluang mendukung Jokowi dengan catatan AHY masuk, besar. Peluang gabung Pak Prabowo ada," ungkap Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Senin (12/3).
Menurut Mardani, sikap PD di rapimnas kemarin hanyalah upaya penyusunan strategi Pilpres 2019. Belum ada sikap konkret yang diambil PD dalam rapimnas kemarin.
"Semua partai sedang menyusun strategi masuk kendaraan besar pilpres," ucapnya.
"Saya bilang tertarik dalam arti melirik. Tapi untuk memulai langkah, saya pikir-pikir dulu. Berdasar pengalaman, PKS ini kurang setia. Tapi tentu selalu ada kesempatan kedua bagi siapa pun," kata Rachland Nashidik. (elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini