"Kita merasa prihatin terhadap kecelakaan lalu lintas yang ada di Surabaya. Yang membuat saya berempati sekali, saudara-saudara dari bonek juga menjadi korban dari kecelakaan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan kepada detikcom usai pawai 'Bonek Wani Safety Riding' di Pintu Air Gunungsari, Minggu (11/3/2018).
Rudi menambahkan, kecelakaan yang menimpa bonek, bonita dan juga masyarakat Surabaya ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
![]() |
"Untuk itu, Polrestabes Surabaya melalui satlantas Polrestabes Surabaya terus melakukan sosialisasi berkendara secara baik, benar. Tidak ada pelanggaran dan tujuannya adalah mengutamakan keselamatan," tambah Rudi.
Tak hanya itu, acara ini merupakan upaya mengubah pandangan masyarakat kepada bonek. Karena selama ini, bonek seringkali dikenal sebagai suporter yang 'rusuh' dalam berkendara, seperti tidak memakai helm dan kebut-kebutan di jalan.
"Tapi pagi ini, kita lihat bonek zaman now. Mereka melakukan pawai dari Polrestabes semuanya memakai helm. Kita upayakan Persebaya berangkat selamat, pulang juga selamat," ujar Rudi.
![]() |
Rudi menyampaikan, pihaknya membuka diri untuk memberikan pengetahun tentang keselamatan berkendara.
"Untuk itu kita memberikan pengetahuan, memberikan pelajaran kepada semua bonek-bonita mengendarai kendaraan dengan baik dan benar," ungkapnya.
Sebelum acara pawai berlangsung, puluhan bonek-bonita mendapat materi berkendara. Ada pula beberapa kuis dan hadiah. Bagi yang bisa menjawab, mendapat helm SNI dari Kapolrestabes Surabaya.
![]() |
Sementara Koordinator Bonek Sinyo Devara memberikan respon positif terhadap Kapolrestabes Surabaya yang mengajak bonek tertib berlalu lintas. Dia juga turut menggiring bonek untuk mensukseskan program ini.
"Ayo melu tertib rek, jangan ada lagi korban meninggal di jalan," kata Sinyo. (fat/fat)