Seorang pria bernama Novrianto (39) tewas dibunuh temannya di Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Korban dibunuh usai diajak pesta tuak hingga dipaksa threesome dengan istri tersangka.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah jasad korban ditemukan terkubur di kebun halaman rumah tersangka, pada Selasa (28/10). Jasad korban ditemukan tanpa busana dan dibungkus terpal warna biru.
Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra mengungkap motif di balik pembunuhan dipicu masalah sepele. Tersangka merasa sakit hati lantaran tidak diberi hotspot wi-fi oleh korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motif pelaku sangat sepele, hanya karena tidak diberikan jaringan hotspot. Namun karena dalam pengaruh minuman tuak, pelaku emosi dan langsung menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata AKBP Eka, Jumat (31/10/2025).
Lantaran tak diberi hotspot oleh korban, Tersangka naik pitam hingga timbul niat membunuh korban. Setelah itu, tersangka melihat sebilah parang tak jauh dari dekat korban kemudian mengambilnya.
"Kemudian secara diam-diam berjalan ke arah korban dan mengayunkan ke arah ubun-ubun kepala korban yang sedang bermain handphone," ujarnya.
|  Polres Siak mengungkap pembunuhan pria yang dikubur dan terbungkus terpal, di Kecamatan Tualang. Foto: dok. Polres Siak | 
Tersangka dan Korban Mabuk Tuak
AKBP Eka menjelaskan, pada Minggu (25/10), tersangka, Ikhsan (44) dan korban Novrianto minum tuak di rumah tersangka di Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Ini adalah kali kedua Tersangka dan Korban minum tuak setelah sebelumnya keduanya pesta miras pada tanggal 11 Oktober.
"Pada tanggal 25 Oktober 2025 sekira pukul 22.00 WIB, tersangka dan korban meminum tuak bersama kembali di rumah tersangka," ungkap Eka.
Istri Dipaksa Threesome
Pada Senin (26/10) sekitar pukul 03.00 WIB, Tersangka menarik paksa istri yang sedang tidur di kamar belakang dan membawanya ke ruang tamu. Istri tersangka dipaksa melakukan threesome dengan korban.
"Istri tersangka meronta-ronta, namun disuruh diam oleh tersangka sehingga merasa ketakutan. Dalam kondisi mabuk tuak, tersangka membiarkan korban menyetubuhi istrinya," ungkapnya.
Setelah istri dipaksa melayani korban, giliran tersangka melakukan hubungan badan dengan istri. Setelah itu, tersangka dan korban kembali meminum tuak.
Sekitar pukul 04.30 WIB, istri tersangka mandi sambil menangis dan bersiap untuk berangkat berjualan ke pasar. Tersangka kemudian mengantar istrinya ke depan rumah dalam kondisi menangis.
Kesal Tak Diberi Hotspot
Setelah istri tersangka pergi ke pasar, tinggallah tersangka dan korban di rumah tersebut. Sekitar pukul 04.55 WIB, tersangka meminta hotspot kepada korban.
"Karena HP istri tersangka yang dijadikan hotspot dibawa ke pasar oleh istrinya, si tersangka meminta hotspot kepada korban. Tetapi, saat itu korban mematikan hotspot HP-nya karena lowbatt dan kuotanya sudah habis," jelas dia.
Namun, saat itu tersangka melihat korban masih menonton video porno di ponselnya. Hal ini membuat tersangka sakit hati.
"Tersangka merasa sakit hati karena korban dianggap itung-itungan masalah hotspot. Sedangkan menurut tersangka, istri tersangka dipersilakan untuk disetubuhi oleh korban, tersangka tidak ada itung-itungan. Dari saat itulah timbul pikiran tersangka untuk menghabisi dan membunuh korban," paparnya.
|  Foto: Polres Siak mengungkap pembunuhan pria yang dikubur dan terbungkus terpal. (dok. Polres Siak) | 
Korban Dibacok Berkali-kali
Seketika itu Ikhsan sakit hati. Dia lalu melihat parang di dekat pintu dan kemudian mengambilnya.
"Kemudian tersangka berdiri dan berjalan pelan untuk mengambil parang yang berada di dalam ember, kemudian secara diam diam berjalan ke arah korban dan mengayunkan ke arah ubun-ubun kepala korban yang sedang bermain handphone," jelasnya.
Sontak korban kaget seraya bertanya 'kenapa kau?', namun tersangka justru kembali membacok korban. Korban sempat menangkisnya dan berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah pintu pagar.
Karena pintu pagar dikunci, korban kemudian lari ke sisi pagar. Tersangka yang sudah gelap mata kembali membacok korban berkali-kali di sekujur tubuhnya.
"Sekitar pukul 05.34, tersangka kembali ke rumah untuk mencuci parang dan menggulung kasur serta kain yang terkena percikan darah untuk dibawa dan dibuang ke belakang rumah dengan ditutupi daun kering," bebernya.
Jasad Korban Dikubur
Setelah melihat korban tak bergerak, tersangka mengambil terpal dan menggunakannya untuk menutupi mayat korban. Setelah itu, tersangka menumpuknya denagn daun-daun pisang dan dedaunan kering.
"Pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB, istri tersangka kembali pulang dan menanyakan ke mana temannya itu, dijawab tersangka 'sudah dijemput kawannya'," ungkapnya.
Sekitar pukul 06.30 WIB, tersangka menggali lubang di kebunnya. Setelah itu, dia memasukkan jasad korban ke dalam lubang tersebut bersama terpal.
|  Penampakan kuburan pria yang tewas terbungkus terpal di Kabupaten Siak, Riau. Kuburan itu diketahui warga pada Selasa (28/10/2025). Foto: (dok. Istimewa) | 
"Kemudian pada tanggal 27 Oktober tersangka kabur ke Pekanbaru dan jasad korban ditemukan oleh istri tersangka pada tanggal 28 Oktober siang," tuturnya.
Polisi kemudian menyelidiki penemuan mayat tersebut. Tersangka ditangkap pada tanggal 29 Oktober 2025, di Kota Pekanbaru.
Saat ini tersangka telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Siak. Dia dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana Subsider Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman pidana penjara paling singkat 20 tahun atau seumur hidup.
Lihat juga Video 'Aksi Sadis 3 Pekerja Bunuh Mandor di Bali, Leher Korban Digergaji':








































.webp)













 
     
  
  
  
  
  
  
 