Polemik Mahasiswi Bercadar, Menristek: Tak Boleh Ada Diskriminasi

Polemik Mahasiswi Bercadar, Menristek: Tak Boleh Ada Diskriminasi

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 06 Mar 2018 19:20 WIB
Menristekdikti M Nasir. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Menristekdikti M Nasir menyerahkan sepenuhnya kepada rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta soal larangan penggunaan cadar. Kementeriannya akan menindak jika mahasiswa/i menimbulkan paham radikalisme.

"Yang penting adalah jangan sampai timbul radikalisme. Kalau itu sampai timbul radikalisme, rektor yang saya panggil," kata Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak boleh diskriminasi terhadap semua yang ada, semua warga negara Indonesia yang sedang studi lanjut di perguruan tinggi. Apakah dia pakai cadar, kopiah, apapunlah. Yang kami larang adalah mahasiswa yang berkumpul, di situ timbul yang namanya radikalisme, ini yang kami larang," tambah guru besar Undip Semarang ini.

Nasir menerangkan, polemik ini merupakan wewenang Kemenag. Kemenristekdikti tak bisa mengatur terkait aturan tersebut.

"Ini bukan Kementerian Ristek, ini Kementerian Agama. Ristekdikti nggak ada masalah, kami sudah atur secara detail. Sehingga ada urusan gini, ini urusan rektor. Semua rektor menyelesaikan. Kalau ini disampaikan ke saya, lho ini bukan ranah kami," jelas Nasir.

"Yang kedua, kalau kami tidak boleh diskriminasi, itu yang penting ya. Semua orang, apakah itu menyangkut agama, menyangkut suku, menyangkut siapapun, gender, itu nggak boleh. Semua harus sama perlakuannya, nggak boleh diskriminatif, titik," tuturnya. (dkp/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads