"Itu (pembentukan TGPF) menjadi salah satu option (pilihan) bahwa TGPF menjadi satu-satunya opsi untuk bisa menuntaskan kasus ini," ucap Samad di halaman KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
"Itu penilaian subjektif saya. Kalau saya sendiri tetap pada penilaian subjektif saya," imbuh dia menegaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal TGPF ini, lanjut Samad, tinggal menunggu keseriusan pimpinan KPK untuk mendorong pemerintah. Pemerintah disebutnya juga menunggu keseriusan pimpinan KPK atas dorongan tersebut.
"Pimpinan KPK yang harus didorong untuk mengingatkan terus pemerintah, Presiden, agar membentuk TGPF. Intinya itu. Oleh karena itu kedatangan kami mantan pimpinan, mendorong, memberi semangat, menguatkan pimpinan KPK sekarang agar supaya terus mendorong pemerintah untuk membentuk TGPF," kata Samad.
Novel Baswedan telah kembali ke Tanah Air siang tadi. Dia pulang setelah menjalani perawatan panjang untuk menyembuhkan kondisi matanya selama lebih dari 10 bulan. Mata Novel belum sembuh hingga kini. Dia masih dirawat jalan untuk menyiapkan kondisi matanya menghadapi operasi tahap 2 April mendatang.
Penyerang Novel belum ditemukan. Kasus ini ditangani oleh Kepolisian, dengan mengerahkan 167 personel. Empat sketsa terduga pelaku juga sudah disebar, namun hasilnya nihil.
Dorongan pembentukan TGPF pun gencar disuarakan berbagai pihak. Tetapi Presiden masih memercayakan penanganan kasus ini ke Polisi.
(nif/idh)