Meski pelaku belum berhasil ditangkap, Polri mengatakan penyidikan menunjukkan kemajuan. Kemajuan yang dimaksud adalah pemeriksaan terhadap puluhan saksi, terbitnya sketsa wajah 4 terduga pelaku, dan penyidikan gabungan dengan KPK.
Baca juga: Jokowi Mengejar Kapolri hingga #NovelKembali |
"Saat ini memang kami (Polri), Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini, sudah melangkah maju, progresnya sudah banyak. Sudah puluhan saksi yang diperiksa. Terus juga gambar sketsa wajah dibuat. Bahkan juga bersama tim KPK kita melakukan proses penyelidikan bareng," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kasusnya belum terungkap, Iqbal menerangkan, hal itu dikarenakan karakteristik kasus yang sulit. Dia menambahkan, bukan hanya kasus Novel saja yang belum berhasil diungkap kepolisian.
Novel Baswedan (Foto: dok. Istimewa) |
"Yang harus diingat bahwa setiap kasus mempunyai karakteristik yang berbeda. Banyak kasus-kasus lama yang baru terungkap. Ya kasus-kasus pembunuhan, kasus lain, banyak. Maksud saya gini, Polda Metro Jaya sudah maju ke depan, upaya sudah banyak dilakukan," terang Iqbal.
Iqbal mengajak masyarakat turut mendoakan agar kasus ini cepat terungkap. "Jadi doakan saja, bahwa tim gabungan kami (Polri-KPK) segera menuntaskan," tandas dia.
Novel mengalami teror penyiraman air keras di dekat rumahnya setelah menjalankan salat subuh pada Selasa, 11 April 2017. Di luar koordinasi Polri-KPK, ada juga pihak yang mendorong Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus yang menimpa Novel.
(aud/jbr)












































Novel Baswedan (Foto: dok. Istimewa)