Seperti dilansir AFP, Kamis (15/2/2018), dalam interogasi yang digelar hari ini, Somyot dilaporkan telah mengakui pernah menerima pinjaman uang dalam jumlah besar di pemilik rumah bordil 'Victoria Secret' di Bangkok, yang kini menjadi fokus penyelidikan perdagangan seks.
Tempat itu memiliki izin sebagai tempat pijat, namun pada praktiknya menjadi rumah bordil. Rumah bordil itu digerebek polisi bulan lalu, dengan sekitar 100 pekerja seks diamankan. Terdapat sedikitnya 13 korban perdagangan seks di antara para pekerja seks itu, dengan beberapa di antaranya masih di bawah umur dan diketahui berasal dari Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat ini merupakan salah satu 'panti pijat' di Bangkok yang menawarkan jasa seks di puluhan bilik privat yang dilengkapi bathub. Prostitusi secara teknis merupakan pelanggaran hukum di Thailand. Namun industri prostitusi berkembang pesat karena budaya suap dan uang perlindungan dari otoritas setempat. Penggerebekan panti pijat plus-plus seperti ini hanya dilakukan saat ada dugaan keterlibatan anak di bawah umur.
Dalam penggerebekan 'Victoria Secret' beberapa waktu lalu, ditemukan sebuah buku besar menyebut 20 nama pejabat yang diduga menerima makanan gratis, minuman keras gratis dan bahkan pijat gratis dari bisnis ilegal itu.
Sedikitnya tujuh muncikari dan agen terkait 'Victoria Secret' telah ditahan atas dakwaan perdagangan manusia. Namun Kampol dan istrinya masih buron. Otoritas Thailand kini masih menyelidiki para pejabat yang diduga 'melindungi' rumah bordil itu.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Biro Perdagangan Manusia pada DSI Supat Thamthanarug mengkonfirmasi bahwa tidak ada dakwaan pidana yang dijeratkan kepada Somyot dalam kasus ini.
Pekan lalu, Somyot sempat menyebut Kampol sebagai teman lama yang membantunya secara finansial saat dibutuhkan. Dengan blak-blakan, Somyot menyebut pinjaman dari Kampol diberikan sesuai koridor hukum dan dilaporkan pada Badan Antikorupsi pada tahun 2015. Saat itu jelas Somyot masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Nasional Thailand.
"Meminjam adalah meminjam, membantu adalah membantu dan setelahnya uang itu dikembalikan," ucap Somyot yang berusaha menepis tudingan pelanggaran hukum terhadapnya. Dia juga menyatakan dirinya tidak bertanya dari mana asal uang pinjaman yang diterimanya saat itu.
Hubungan antara pejabat tinggi kepolisian dengan pemilik rumah bordil ini tetap saja memancing perhatian besar publik Thailand. Beberapa waktu lalu, Wakil Perdana Menteri Thailand Jenderal Prawit Wongsuwan didesak mundur karena puluhan jam tangan mewah yang dipakainya beberapa tahun terakhir.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini