Sri Mulyani dan Buwas Pamerkan Sabu Hasil Tangkapan Bea Cukai-BNN

Sri Mulyani dan Buwas Pamerkan Sabu Hasil Tangkapan Bea Cukai-BNN

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 17:53 WIB
Menkeu Sri Mulyani bersama anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan Komjen Buwas. (Haris/detikcom)
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengetes kualitas sabu dan ekstasi yang disita oleh BNN bersama Bea-Cukai dari Aceh dan Sumatera Utara. Namun tesnya bukan dipakai, melainkan dites uji lab.

Pertama, Sri memasukkan sampel sabu dan ekstasi ke dalam tabung, lalu menggoyangkannya hingga berubah warna. Sabu pun berubah jadi warna ungu dalam waktu cepat.

"Ini sabu kualitas tinggi, nanti setelah dimasukin ke alat tes itu dan digoyang akan berubah warna jadi oranye, lalu ungu," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) kepada Sri Mulyani di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani terlihat menggoyangkan tabung yang di dalamnya terdapat sabu dan zat kimia untuk mengetes kandungan narkotika. Saat menggoyangkan tabung itu, Sri Mulyani terlihat menjauhkan wajahnya dari tangan.



Sri Mulyani dan Buwas Pamerkan Sabu Hasil Tangkapan Bea Cukai-BNNMenkeu Sri Mulyani bersama anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan Komjen Buwas. (Haris/detikcom)

Setelah tabung itu digoyang selama 1 menit, warna sabu yang sebelumnya putih berubah menjadi ungu. Hal itu disebut Buwas sebagai bukti kualitas tinggi dari sabu yang disita.

"Ini bukti kualitas tinggi. Cuma sebentar saja sudah berubah warna jadi ungu. Kalau yang sudah campuran, dia butuh 5 menit baru berubah warna," ujar Buwas.

Setelah sabu, Sri Mulyani mengetes ekstasi yang disita dengan cara yang sama. Hasilnya, tak sampai 1 menit, ekstasi itu juga berubah warna menjadi ungu.

Sebelumnya, BNN bersama Bea-Cukai mengamankan 12 tersangka dan menyita 110,84 kg sabu serta 18.300 butir ekstasi dari jaringan internasional di Aceh dan Sumatera Utara. (HSF/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads