Beda dengan Persaudaraan 212, Presidium 212: Banyak Jalan Menuju Mekah

Beda dengan Persaudaraan 212, Presidium 212: Banyak Jalan Menuju Mekah

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 29 Jan 2018 22:54 WIB
Presidium Alumni 212 melakukan jumpa pers (Foto: Kanavino/detikcom)
Jakarta - Juru bicara Presidium Alumni 212 Aminuddin menegaskan tak ada perpecahan di antara aktivis dan alumni 212. Aminuddin menganggap setiap alumni mempunyai jalan masing-masing namun tetap pada satu tujuan.

"Kita satu tujuan, banyak jalan menuju Mekah lah, bukan banyak jalan menuju Roma. Tapi banyak jalan menuju Mekah. Itu sahabat kita, saudara kita. Insyaallah kita saling, mereka teman-teman kita. Semuanya," kata Aminuddin di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jaksel, Senin (29/1/2018).

"Jangan bilang terpecah. Ini kan cuma banyak jalan menuju Mekah. Kalau kita umrah ada yang lewat Madinah, Jeddah. Kan gitu. Ibarat gitu," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Aminuddin, setiap alumni 212 mempunyai hak untuk membuat gerakan atas nama aksi 212. Termasuk Persaudaraan Alumni 212 yang dipimpin oleh Slamet Maarif.

"Silakan saja. Ustaz Sambo yang bikin Garda 212 juga merasa punya hak. Rizal Kobar juga punya hak 212. Ya sama. Sama bergerak. Intinya sama bergerak atas kecintaan kepada negara bangsa dan agama. Dan tujuannya untuk umat yang paling penting," tuturnya.

Dia pun mengaku terbuka terhadap semua kalangan yang ingin bergabung di Presidium Alumni 212. Dia menyebut Presidium Alumni 212 sebagai rumah besar umat.

"Saya kira tokoh mana saja. Ini kan terbuka. Ini rumah besar," imbuhnya.


Selain itu, Aminuddin juga mengaku telah berkomunikasi dengan sebagian pengurus Persaudaraan Alumni 212 terkait adanya konferensi pers dari Presidium Alumni 212. Kata dia, Persaudaraan Alumni 212 merupakan sahabat.

"Pasti dong. Artinya mereka tahu lah walau nggak komunkasi. Mereka tahu. Sebagian kita undang," tuturnya.

Semua Gerakan Alumni 212 Disebut Dapat Restu Habib Rizieq

Presidium Alumni 212 membantah klaim soal gerakan Aksi Bela Islam hanya merupakan kewenangan dari Persaudaraan Alumni 212. Semua organisasi yang menamakan 212 disebut mendapat restu dari Habib Rizieq Syihab.


"Semua dapat restu (Habib Rizieq). Bahkan orang di acara 212 kan nonmuslim itu ikut. Apalagi yang umat muslim. Silakan saja yang merasa ikut 212, ya silakan mau bikin organ apapun 212," kata Aminuddin.

Aminuddin juga tak mempersoalkan bila ada pihak yang mengganti nama Presidium Alumni 212 menjadi Persaudaraan Alumni 212. Dia dan sejumlah alumni lain tetap akan menggunakan nama Presidium 212 dengan dipimpin oleh Umar Al Hamid.

"Ya nggak apa-apa. Itu hak mereka. Tapi ini kan hak kami juga. Yuk kita bergandengan tangan, kita susah sampaikan namanya singkatannya PA 212. Jadi kita satu tujuan. Satu bagaimana umat itu kita cerdaskan," tuturnya.


Selain itu, Aminuddin juga tak mau berbicara banyak soal kepulangan Rizieq ke Indonesia. Kalaupun Rizieq benar pulang dari Mekah, dia bersyukur sebab ada pemimpin untuk menggerakkan perjuangan umat Islam.

"Makanya ditanyakan kepada yang mengatakan. Kan bukan kita yang mengatakan. Silakan ditanyakan. Benar nggak mau pulang, kalau pulang alhamdulillah. Kalau berjuang ada pemimpin besarnya kan enak. Arahnya lebih jelas. Mudah-mudahan benar. Dan kita sama-sama sambut," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyebut gerakan lapangan dari alumni Aksi Bela Islam murni kewenangan pihaknya. Jika ada gerakan 212 lain, seperti Garda 212, dia menyebut gerakan itu tak terkait sama sekali.

"Untuk gerakan lapangan, (Garda 212) banyaklah namanya, saya lihat banyak, itu tidak ada kaitan dengan kami," ujar Slamet di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jaksel, Sabtu (27/1) lalu. (jbr/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads