Awalnya, Sarifuddin Sudding dkk menggelar rapat internal di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan (15/1). Hasil rapat memutuskan OSO dicopot dari posisi ketum dan menunjuk Daryatmo sebagai Plt ketum Hanura.
Sudding mengklaim OSO sudah melakukan aneka pelanggaran di internal partai. Hanura kubu 'Ambhara' menyebut sudah mengantongi suara 27 DPD se-Indonesia guna mengkudeta OSO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanura 'Ambhara' langsung tancap gas dengan menggelar berbagai pertemuan dan sepakat untuk mengadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menunjuk ketum definitif. Mereka menyebut sudah mengantongi dukungan dari Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto.
Pada hari Kamis (18/1), kubu 'Ambhara' menggelar munaslub di DPP Hanura, Jl Mabes Hankam, Jakarta Timur. Munaslub menyepakati Daryatmo diangkat sebagai ketum definitif periode 2018-2020 menggantikan OSO.
"Apakah kita setuju mengangkat, menetapkan Bapak Daryatmo sebagai Ketum Hanura 2015-2020?" tanya pimpinan Sidang Munaslub, Rufinus Hotmaulana Hutauruk.
"Setuju!" jawab seluruh peserta.
Kubu 'Ambhara' juga menyebut OSO sudah menyelewengkan dana sebesar Rp 200 miliar ke rekening pribadinya. Walaupun tudingan ini dibantah kubu seberang, yaitu 'Manhattan'.
Sementara itu kubu kubu 'Manhattan' masih mengakui OSO sebagai ketum yang sah. Justru, OSO sudah memecat Sudding dari posisi sekjen dan menunjuk Harry L Siregar sebagai penggantinya.
Kubu 'Manhattan' juga melancarkan serangan balik dengan menyebut munaslub yang digelar kubu 'Ambhara' ilegal. Selain itu, mereka juga mempolisikan Sudding lantaran menggelar rapat ilegal.
Pagi ini pun kubu 'Ambhara' menggelar pertemuan dengan Wiranto. Pertemuan itu digelar di Hotel Sultan.
Apa hasil pertemuan ini? Kita tunggu saja... (ams/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini