Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bantuan tersebut sudah diterbangkan ke Timika, Papua, pada Minggu (14/1/2018) lalu. Bantuan tersebut juga sudah langsung didistribusikan secara bertahap kepada masyarakat terdampak campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat.
"Paket lauk-pauk A, B, C, D telah dikirimkan bersama tim Kemensos ke Asmat. Jumlah tersebut bisa ditambah sewaktu-waktu sesuai kondisi di lapangan," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai langkah awal, bantuan pangan diupayakan dari wilayah yang berbatasan dengan Asmat. Tim juga membawa makanan berupa umbi-umbian," katanya.
Baca juga: Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat |
Kemensos menyatakan 63 anak meninggal akibat kejadian luar biasa (KLB) campak disertai gizi buruk di Asmat dalam 4 bulan terakhir. KLB tersebut terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat.
Sejak September 2017 hingga kini, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.
Menurut Khofifah, Distrik Agats, yang merupakan ibu kota Kabupaten Asmat, telah tersentuh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra) sejak 2016. Bantuan disalurkan melalui PT Pos Indonesia, sedangkan pada 2017 penyaluran dilakukan melalui Bank Rakyat Indonesia.
"Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 175 KPM. Sementara KPM hasil validasi 2018 sebanyak 196 KPM sehingga total sementara 371 KPM," jelasnya.
"Februari 2018 ini bansos PKH cair di semua wilayah Indonesia tidak terkecuali Distrik Agats, Asmat, Papua," imbuhnya.
Selain itu, dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Kementerian Sosial sudah menggelontorkan dana bantuan Program Komunitas Adat Terpencil senilai Rp 3,1 miliar. Jenis bantuan yang diberikan antara lain berupa permukiman sosial, jaminan hidup, bantuan bibit, peralatan kerja, dan peralatan rumah tangga.
Khofifah menjelaskan Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menangani kasus KLB campak dan gizi buruk di Asmat. Menurutnya, kendala utama penanganan wabah adalah kondisi medan yang berat. Jalan dan jarak tempuh menyebabkan penanganan terkesan lambat dilakukan. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini