"Tim satgas kesehatan tersebut akan segera diturunkan ke kampung-kampung di Kabupaten Asmat untuk memberikan pengobatan dan pemberian makanan tambahan kepada masyarakat," ujar Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar setelah memimpin rapat pembentukan satgas terpadu di Papua, Senin (15/1/2018).
Direncanakan besok akan dilaksanakan pelepasan tim ke Timika untuk bergabung dengan tim lainnya yang sudah disiapkan di Timika. Pembagian tugas juga akan diatur menangani kasus gizi buruk dan campak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy Rafli menambahkan, tim yang diberangkatkan akan membawa peralatan medis dan makanan, terutama untuk balita, obat obatan, makanan tambahan, dan susu, termasuk melakukan imunisasi kepada anak anak balita yang menjadi prioritas pelayanan.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol (Inf) M Aidi, mengatakan Kodam mengirimkan 53 tenaga medis ke Asmat. Menurut M Aidi, Pangdam telah memerintahkan jajarannya membentuk tim penanganan cepat dan membuat posko penanganan bencana yang akan dipusatkan di Timika dan di Agats, Asmat.
Para tenaga medis yang dikirimkan Kodam akan ditempatkan di kampung-kampung yang ditemukan kasus campak dan gizi buruk tersebut, yakni Distrik Pulau Tiga di Kampung Nakai, Kampung Ao, Kampung kapi, Kampung As, dan Kampung Atat.
Kemudian di Distrik Jesty dengan empat kampung yang terdapat 320 anak terserang penyakit gizi buruk dan campak. Di Distrik Sirets, terdapat lima kampung dengan jumlah anak 732 orang. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini