Kapolres Depok AKBP Didik mengatakan awalnya geng 'Jepang' mengundang geng motor RBR untuk melakukan aksi tawuran dengan geng motor lainnya. Namun, karena lawan untuk tawuran tidak ada di lokasi, kedua geng motor akhirnya sepakat melakukan penjarahan toko baju.
"RBR diundang lewat medsos oleh salah satu kelompok geng 'Jepang'. Awalnya akan melakukan tawuran dengan kelompok lain. Tapi, karena lawannya diketahui tidak ada di lokasi, akhirnya melakukan aksi (penjarahan toko) yang terjadi waktu itu," ujar Didik di kantornya, Jl Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terindikasi kelompok Rawamaya dan 'Jepang' ini bersahabat, tapi dengan kelompok lain dia ada perselisihan sehingga saat itu kelompok ini gabungan," kata Didik.
Didik juga mengatakan, selain kelompok 'Jepang' dan RBR, sudah ada geng motor lain yang berhasil teridentifikasi di sekitar wilayah Depok dan sekitarnya.
"Yang sudah teridentifikasi kelompok 'Jepang', kemudian kelompok RBR, dan ada lagi kelompok yang sudah berhasil kita identifikasi. Tapi, karena kepentingan penyidikan, kita tidak sampaikan. Tim akan terus bekerja sampai para pelaku ketemu," tutur dia.
Hingga saat ini Polres Depok masih melakukan pendalaman terkait motif para anggota geng motor ini. "Penyidik masih melakukan pendalaman, para tersangka masih diperiksa mulai tadi malam. Ini terus dilakukan pengungkapan fakta-fakta sesuai dengan fakta hukum yang kita temukan," ucap Didik. (nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini