"Langkah (Trump-red) ini akan mempercepat kehancuran rezim Zionis dan melipatgandakan persatuan umat muslim," tegas Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (11/12/2017).
Kepala Staf Militer Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, menyebut 'langkah bodoh' Trump bisa dilihat sebagai dimulainya kembali intifada, atau kerusuhan di Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemimpin Iran telah menyatakan kecaman keras untuk Trump yang pekan lalu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memerintahkan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Kota Suci itu.
Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan bagi negara mereka nanti. Iran sejak lama menentang Israel dan mendukung Palestina, yang tertuang dalam kebijakan luar negeri Iran sejak Revolusi Islam 1979.
Secara terpisah, Wakil Komandan Garda Revolusioner Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, menyebut Hizbullah yang berbasis di Lebanon, jauh lebih kuat dari rezim Zionis. Iran memang pendukung kelompok-kelompok anti-Israel.
(nvc/imk)











































