Pidato itu disampaikan dalam sidang IMO Assembly ke-30 di markas IMO, 4 Albert Embankment, Lambeth, London, Selasa (28/11/2017) pagi waktu setempat. Sidang ini dipimpin Presiden IMO Assembly ke-30, Mr. Rolando Drago RodrΓguez, dari Cile.
Dalam pidatonya, Budi Karya menyampaikan rencana Indonesia mencalonkan kembali menjadi anggota Dewan IMO kategori C periode 2018-2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menhub Budi Karya Sumadi mengikuti Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom) |
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki konektivitas antarpulau yang luar biasa. Untuk itu, Indonesia akan terus bekerja sama dengan IMO dalam mendukung rencana Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo di IMO bulan April 2016 lalu," ujar Budi Karya dalam pidato berbahasa Inggris.
Budi Karya lantas menegaskan Indonesia akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang fokus pada peningkatan aksesibilitas, konektivitas, keselamatan, dan keamanan pelayaran. Tak hanya itu, pembangunan juga fokus pada infrastruktur yang mendukung terwujudnya pelayaran aman dan sejahtera, sejalan dengan konektivitas antarwilayah yang semakin baik.
Untuk itu, kata Budi, mengingat posisi yang strategis dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia berkomitmen terus mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global.
Menhub Budi Karya Sumadi bicara di Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom) |
"Dalam sidang Assembly ini, Indonesia mencalonkan kembali menjadi anggota Dewan Kategori C periode 2018-2019 dan berkomitmen untuk meneruskan kerja sama yang baik dengan IMO di dalam mewujudkan pelayaran yang lebih selamat, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan semua negara anggota IMO atas pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO kategori C," tutur Budi Karya, yang disambut tepuk tangan dari para delegasi 172 negara anggota IMO.
Sidang Majelis atau Assembly IMO yang ke-30 dilaksanakan pada 27 November hingga 6 Desember 2017 di London, Inggris.
Menhub Budi Karya Sumadi bicara di Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom) |
Dalam sidang IMO Assembly ini juga terdapat agenda pemilihan anggota Dewan IMO yang akan dilaksanakan pada 1 Desember 2017 di kantor pusat IMO di London, Inggris.
Keanggotaan Dewan IMO terdiri dari 3 kategori, yaitu Kategori A terdiri dari 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar. Kategori B terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam penyelenggara jasa perdagangan lewat laut atau International Seaborne Trade. Kategori C terdiri dari 20 negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.
Adapun pada pencalonan anggota Dewan IMO periode 2018-2019, 10 negara dipastikan mencalonkan diri dalam Kategori A, 12 negara untuk Kategori B, dan 24 negara dipastikan mencalonkan diri untuk Kategori C, termasuk Indonesia. Dengan tetap menjadi anggota IMO, Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi dan fungsi penting serta strategis dalam banyak hal di bidang transportasi laut. Bahkan Indonesia ikut menentukan arah dan kebijakan penyusunan aturan maritim internasional yang juga berpengaruh terhadap kebijakan maritim nasional. (fjp/hri)












































Menhub Budi Karya Sumadi mengikuti Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom)
Menhub Budi Karya Sumadi bicara di Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom)
Menhub Budi Karya Sumadi bicara di Sidang IMO di London. (Fajar Pratama/detikcom)