Tiga orang telah didakwa atas keterlibatan dalam perencanaan serangan-serangan yang dilakukan atas nama kelompok ISIS tersebut. Serangan tersebut rencananya akan dilakukan saat bulan suci Ramadan tahun 2016.
Satu dari tiga orang yang ditangkap adalah Abdulrahman El Bahnasawy, seorang pemuda Kanada berumur 19 tahun yang membeli bahan-bahan pembuat bom. Dia ditangkap setelah pergi ke Amerika Serikat dan telah mengaku bersalah atas dakwaan "pelanggaran terorisme".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan-serangan tersebut digagalkan berkat bantuan seorang agen FBI yang menyamar sebagai pendukung ISIS, yang berkomunikasi dengan ketiga tersangka. Haroon dan Salic telah ditangkap di luar negeri dan sedang dalam proses untuk diekstradisi ke AS.
"El Bahnasawy dan Haroon mengidentifikasi sejumlah lokasi dan event di New York City dan sekitarnya sebagai target rencana serangan, termasuk sistem kereta bawah tanah New York City, Times Square dan tempat-tempat konser tertentu," demikian statemen kantor Pjs Jaksa Joon Kim di Manhattan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2017).
Disebutkan bahwa El Bahnasawy mengirimkan gambar Times Square kepada agen FBI yang menyamar tersebut, seraya mengatakan "kita serius memerlukan sebuah bom mobil untuk menyerang itu."
Sedangkan Haroon mengatakan pada agen FBI tersebut, bahwa kereta bawah tanah akan menjadi target "sempurna" dan bahwa rompi bom bunuh diri bisa diledakkan setelah para penyerang mengeluarkan amunisi mereka.
Salic juga berkomunikasi dengan agen FBI tersebut, dan kemudian mengirimkan dana sekitar US$ 423 untuk mendanai serangan-serangan tersebut dan berjanji akan mengirimkan lebih banyak lagi.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini