Permintaan pengiriman air bersih datang dari 10 dusun yang tersebar di 8 desa yang ada di 6 kecamatan. Di antaranya adalah Desa Pejok, Sugihwaras, Luwihaji, Bakulan, Nganti, Sendangharjo, Malingmati, dan Gamongan.
Kekeringan di dusun dan desa tersebut memaksa warga terpaksa harus mencari sumber air yang lokasinya jauh. Isnaini, warga desa Pejok kecamatan Kepohbaru mengaku sudah lebih dari sepekan kesulitan air bersih.
Untuk mendapatkan air, pria 45 tahun itu mengaku harus mengambil air dengan jeriken dari dusun sebelah yang jaraknya sekitar 3 km.
"Seminggu ini warga mengambil air di dusun sebelah pake jeriken dibonceng motor. Alhamdulillah ini sudah ada bantuan air bersih dari pemerintah" tutur Isnaini kepada detikcom, Minggu (17/9/2017).
Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo telah mendata dan mulai memberikan suplai air bersih melalui truk tangki secara bergantian.
"Sudah mulai kami kirim air bersih hari ini secara bergantian menggunakan truk tangki supaya masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa," kata Andik.
Ditambahkan oleh Andik, puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada Oktober hingga November. Warga Diharapkan bisa berhemat air bersih nantinya agar tidak terdampak kesulitan air bersih.
Untuk membantu dropping air bersih, BPBD Bojonegoro juga dibantu institusi lain yakni Polres Bojonegoro dan Kodim 0813. Distribusi air bersih dengan truk tangki dilaksanakan pada daerah yang beda, agar semua daerah yang kekeringan segera teratasi masalahnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini