Selama dalam pendidikan 20 bulan, kelima 'arek Suroboyo' yakni, Rizal Awalludin Adiansyah, Adyatma Kusuma Wijaya, Muhammad Iqbal Muttaqin, Mochammad Syaifudin dan Muhammad Salman Alfarisy digodok dengan ilmu dasar penerbangan.
"Kami turut bangga bisa melatih mereka hingga lulus dengan nilai baik. Dan saya tidak heran jika mereka diterima di Citilink untuk disekolahkan lagi menjadi pilot komersial. Karena BP3 Banyuwangi merupakan sekolah dasar bagi pilot," ujar Afen Sena, Kepala BP3 Banyuwangi kepada detikcom, Jumat (15/9/2017).
Baca Juga: Risma Terharu 5 Siswa Surabaya Diterima Jadi Pilot Citilink
Selama masa pendidikan, kata Afen, kelima pemuda yang mendapatkan beasiswa dari Dinas Sosial Surabaya ini berkelakuan baik. Mereka berhasil menempuh pelatihan yang sesuai dengan standart Civil Aviation Safety Regulation.
"Sikap mereka sudah terstandarkan dengan tingkat uji prima, profesional dan etika yg baik. Secara profesional kompetensi mereka PPL-CPL-IR liecense yang berlaku secara Internasional yang diakui ICAO (Organisasi penerbangan sipil internasional)," tambah Afen.
Mereka telah punya kualifikasi menerbangkan pesawat TB 10 Tobago dan Cesna 172 SP. Tak hanya itu mereka juga sebelumnya berlatih dengan Simulator berjenis Red Bird FMX.
Baca Juga: Anak Kuli Batu dan Buruh Laundry ini akan Jadi Pilot Citilink
"Tak hanya ilmu penerbangan, mereka lulusan angkatan ke 8 ini juga diberikan pendidikan kultural budaya Osing Banyuwangi melalui pendidikan ekstrakurikuler kesenian sebagai bagian dari pendidikan karakter," ucap Afen.
Terwujudnya impian pemuda dari warga Surabaya yang kurang mampu ini, menurut Afen adalah buah perjuangan semua unsur dalam membuktikan kepada masyarakat jika program Nawacita benar-benar ada di tengah tengah masyarakat.
"Semoga kerjasama yang dibangun selama ini akan semakin menguatkan komitmen pemenuhan pilot profesional dalam mengisi kebutuhan pilot pada industri penerbangan nasional," harapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini