"Saya sempat was was dan takut juga saat baca berita 1.200 pilot tidak terserap. Waduh saya salah ini. Makanya saya stres dan saya tiap malam selalu teriak teriak saat salat malam karena harus pertanggungjawabkan anak-anak yang saya kasih beasiswa," katanya sambil mengusap air mata saat memberikan sambutan penandatanganan MoU Pemkot Surabaya dengan PT Citilink Indonesia di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/9/2017).
Usai mendapat kepastian bahwa PT Citilink Indonesia akan menyekolahkan dan menjadikan 5 siswa Surabaya sebagai pilotnya, Risma mengaku kepalanya seperti disiram air dingin.
"Di tengah perjalanan ada berita itu ternyata tuhan berkehendak lain. Kepala saya seperti diguyur es, karena anak-anak ini selalu sampaikan bermimpi saja tidak berani, makanya saya bersyukur tuhan masih mendengar doa saya, doa anak anak dan doa orang tua anak-anak," ungkap Risma.
Baca juga: Anak Kuli Batu dan Buruh Laundry ini akan Jadi Pilot Citilink
Risma pun sempat berpesan pada 5 siswa penerbang yang akan disekolahkan dan akan menjadi pilot Citilink agar tidak neko neko. "Kalau diterima saya minta untuk memberikan yang terbaik bagi Citilink. Ke depan, yang lain juga bisa jadi pramugari dan training pada anak anak Surabaya agar bisa jadi pramugari," imbuh Risma.
Dirut PT Citilink Indonesia Juliandra Nurcahyo mengaku mempunyai sejarah dengan Kota Surabaya sehingga mempunyai utang budi dan harus berbuat sesuatu. "Pertama kami punya historis dengan Surabaya, kami secara badan hukum lahir di surabaya makanya kita harus lakukan sesuatu untuk kota kelahiran," kata Juliandra.
Untuk 5 calon pilot Citilink yang akan disekolahkan, Juliandra memastikan akan bergabung pada kuartal I 2018. "5 calon ini bergabung di 2018 dan akan tambah 3 pesawat lagi untuk 50 pesawat rasio nya kami kebut pilot dan kabin crew. Mereka kan masih punya general license target kuartal 2018 akhir sudah bisa bergabung," tambah dia. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini