Peristiwa pencurian ini terjadi di rumah kedua Deni, Jalan Wiradharma V Blok R-15, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin 11 September 2017 sekitar pukul 07.30 WIB. Rumah itu kosong sejak setahun.
Deni menyambangi rumahnya untuk bersih-bersih dan memberi makan anjing peliharaannya. Kegiatan itu rutin Deni lakukan setiap pagi. Pagi itu. Deni kaget bukan kepalang saat mendapati rumahnya berantakan. Deni melihat sosok pria yang mengenakan penutup wajah dan berpakaian hitam-hitam sedang menghadap ke arah jendela di dalam kamar tidur utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak tinggal diam, Deni bergegas mengunci pintu dan jendela rumahnya agar pria 'misterius' itu tidak kabur. Namun, keberadaan Deni ternyata tercium pencuri itu. Pencuri itu bahkan melontarkan ancaman akan membunuh Deni.
Keduanya lalu terlibat duel. "Saya lihat ada orang yang menghadap ke jendela, dia bilang, 'Saya bunuh kamu.' Akhirnya, kami dorong-dorongan jendela. Dia pindah ke jendela satunya saya dorong lagi, lalu dia nimpuk, nggak tahu pakai apa. Saya mundur, terus dia nimpuk lagi pakai tas. Setelah itu saya ambil bambu yang buat latihan. Saya masuk, lalu duel aja gitu," kata Deni menceritakan duelnya tersebut.
Deni yang merupakan pelatih dari pelatih silat Merpati putih itu sontak mengeluarkan gerakan membela diri dan sigap menangkis serangan pencuri tersebut. "Ya refleks juga, saya kaget juga, jadi otomatis (melakukan pembelaan diri). Dia juga mengancam, 'Saya bunuh kamu'," kata Deni.
Pergulatan terus berlangsung. Deni mengatakan pencuri itu juga mengeluarkan senjata tajam dan menyerangnya. Dia berusaha menangkis serangan pencuri tersebut. "Saya nggak tahu, belati itu dari mana. Dia ngambil senjata, saya nangkis karena diserang. Saya pegang itu, saya teken sampai luka ini, terus bergulat. Saya nggak tahu setelah saya lihat sudah tergeletak. Saya keluar minta tolong," jelas Deni yang jari-jari tangan kanannya tampak diperban warna putih itu.
![]() |
Duel yang berlangsung 15 menit itu berakhir dengan tewasnya pencuri itu. Deni bahkan tidak sadar betul apa tindakannya yang membuat pelaku meninggal. Pelaku tewas dengan luka tusuk di bagian rusuk kiri, lutut kiri, dan kepala bagian belakang. "Saya nggak tahu setelah saya lihat sudah tergeletak. Saya keluar minta tolong," jelas Deni.
Deni merasa rumahnya sudah diincar pencuri karena kosong setiap malamnya. Sebab, ada beberapa kejadian kehilangan terjadi di rumah tersebut. Tiga sepeda motor pernah raib dari rumah Deni. "Mungkin diincar. Soalnya, rumah itu setiap malam kosong. Di rumah saya itu sudah ada tiga motor yang hilang. Sebelum ada anjing itu, ada tiga motor (yang hilang). Motor saya ada dua dan motor tamu ada satu. Mungkin sudah target mereka sudah lama itu," cerita Deni.
![]() |
Kini, Deni masih dihantui trauma. Deni shock setelah duel maut itu, "Saya trauma kayaknya nggak mau lagi tinggal di rumah itu. Sampai sekarang saya belum ke sana lagi ini. Coba bayangin kalau anak dan istri saya ada gimana itu, saya trauma, sejago-jagonya saya bela diri, kalau kayak begitu, ya shock juga," kata Deni. (aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini