"Alhamdulillah, warga desa ini seolah bisa bernapas dan hidup kembali," kata Mansur, warga setempat saat ditemui detik.com, Selasa (14/9/2017).
Penuturan warga Desa Gayam tersebut memang tak berlebihan. Pasalnya, untuk sekadar mendapatkan air bersih untuk kebutuhan masak dan minum, menurut mereka sangat memerlukan perjuangan yang sangat berat.
"Kalaupun ada, hanya dari air sungai yang beraliran kecil. Itupun sangat buruk karena sudah bercampur dengan limbah kotoran hewan," tutur Mansur.
Baca Juga: 7 Kecamatan di Bondowoso Mulai Krisis Air Bersih
Menurut warga desa, dalam kondisi sangat terpaksa mereka akhirnya menggunakan air sungai yang sudah tercemar itu untuk air minum. Risikonya, tak jarang mereka akhirnya mengalami sakit perut.
Menyikapi hal tersebut, pihak pemerintah kabupaten setempat melalui BPBD akhirnya melakukan droping air. Khususnya untuk keperluan air minum.
Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Bencana BPBD Bondowoso, Winarto, mengatakan droping air akan segera dilakukan setelah pihak desa mengajukan permohonan bantuan air bersih.
"Di Desa Gayam tersebut ada beberapa bak penampungan. Air bersih nanti kami droping di situ," kata Winarto.
Selanjutnya, kata dia, pihak desa yang akan mengatur pendistribusian airnya. Jika telah habis, kepala desa bisa langsung memberitahu BPBD untuk dapat droping lagi. (fat/fat)