Kapolsek Trowukan Kompol M Sulkan mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh cucunya Arfian Dwi Cahyono (17) sekitar pukul 03.45 Wib. Saat itu si cucu yang tinggal serumah dengan korban di Dusun Pandansili, Desa Wonorejo, Trowulan hendak masuk ke rumah.
"Cucunya mengetuk pintu dan jendela rumah yang dalam keadaan terkunci, tapi lama tak ada respons. Akhirnya cucunya merusak jendela rumah untuk masuk," kata Sulkan saat dihubungi detikcom.
Bak disambar petir, lanjut Sulkan, cucu korban terkejut melihat Sutiati tewas tergantung di ruang tengah rumahnya. Leher nenek yang sehari-hari menjadi buruh tani itu tergantung pada tali tambang yang terikat dengan kerangka atap rumahnya.
"Cucu korban langsung berteriak minta tolong dan menangis di depan pintu rumah. Akhirnya tetangga berdatangan," ujarnya.
Mengetahui kejadian ini, para tetangga membantu menurunkan jasad Sutiati. Melalui perangkat desa setempat, warga melaporkan kejadian ini ke Polsek Trowulan.
Menurut Sulkan, bersama petugas medis, pihaknya melakukan visum luar terhadap jenazah Sutiati. Hasilnya, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Oleh sebab itu, jenazah diserahkan ke keluarga korban untuk dimakamkan.
"Kesimpulan kami korban bunuh diri. Keterangan tetangga, tingkah korban nyeleneh beberapa hari terakhir, contohnya bawa pakaian banyak katanya mau pergi jauh," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini