"Dia ini (Herwan) pelaku utama pembunuhan driver taksi online yang terjadi pada bulan Agustus lalu dan sudah menjadi target pengejaran. Pada saat ditangkap pelaku melakukan perlawanan sampai akhirnya dilumpuhkan agar tidak membahayakan petugas," ujar Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara di Mapolda Sumsel, Senin (11/9/2017).
Dia mengatakan warga Sungai Lilin Banyuasin ini ditangkap di tempat persembunyiannya pada Sabtu (9/9) di Ulak Kemang, Pampangan, Ogan Komering Ilir. Pelaku melawan dan menyerang petugas dengan menggunakan parang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Zulkarnain memerintahkan anggotanya untuk menindak tegas setiap pelaku kejahatan yang beraksi hingga menyebabkan korban jiwa. Hal serupa juga akan diterapkan kepada pelaku yang melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
"Kalau pelaku melakukan kekerasan terhadap korban akan kita sikat habis, apalagi sampai membahayakan petugas saat akan ditangkap, tidak ada cerita, semua kita sikat. Kita mau Sumsel ini bebas dari tindak kejahatan dan ini pesan saya kepada semua pelaku kejahatan, hati-hati," seru mantan Kapolda Riau ini.
![]() |
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo mengatakan, ada lima orang pelaku pembunuhan sadis sopir taksi online Edwar Limba. Herwan merupakan pelaku utama yang menjerat leher korban menggunakan kawat saat itu.
"Pelaku pembunuhan sadis sopir taksi online ini ada lima pelaku dan baru tertangkap empat, satu pelaku masih buron dan sudah kita ketahui identitasnya. Untuk pelaku ini (Herwan), merupakan otak pelaku karena menyiapkan kawat dan pertama yang menjerat leher korban dalam mobil," katanya.
Sebagaimana diketahui, mayat korban yang merupakan sopir Go-Car pertama kali ditemukan di kawasan peternakan Sumbawa Banyuasin pada Senin (21/8) sekitar pukul 22.30 WIB oleh seorang penjaga malam. Korban yang saat itu tanpa identitas ditemukan dalam kondisi berlumuran darah dengan luka tusuk dan leher bekas jeratan.
![]() |
Pada malam itu juga, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi. Pada Selasa (22/8) sekitar pukul 07.30 WIB mobil korban ditemukan di kawasan Talang Betutu dalam keadaan berlumuran darah dan kehabisan bahan bakar.
Polisi menyebut motif pelaku dalam kasus ini ialah murni perampokan. Kasus ini tak terkait dengan aksi sweeping sopir angkot yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. (jbr/jbr)