Pada tweet-nya kali ini, Habiburokhman menjelaskan dia sedang mengendarai mobil dari arah Bundaran HI menuju Gedung DPR. Dia juga memposting foto yang menunjukkan jalan raya dari dalam mobilnya.
"Ternyata dari arah Bundaran HI ke arah DPR, gak lewat bundaran itu, alias lewat jalan lama, hadeuh," cuit Habiburokhman di akun twitter nya seperti dilihat detikcom, Jumat (4/8/2017). Dia berkicau pada pukul 11.12 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata dari arah Bundaran HI ke arah DPR, gak lewat bundaran itu, alias lewat jalan lama, hadeuh pic.twitter.com/aC3j4jlCbQ
β Habiburokhman (@habiburokhman) August 4, 2017
Saat dihubungi detikcom, Kamis (3/8) kemarin, Habiburokhman berkisah tentang pengalaman nyasar di jembatan layang dengan bentang melengkung terpanjang di Indonesia itu. Pikirnya karena berbentuk bundar, simpang susun itu bisa mengantarnya ke segala arah.
"Saya kan sore mau ke Menteng. Saya kira bundaran itu canggih banget kayak di luar negeri. Kalau sudah di atas kita itu bisa ke arah mana saja. Kalau sudah naik bisa ke kanan, bisa ke kiri. Kayak Bundaran HI tapi posisi di atas," kata Habiburokhman.
Alhasil, saat itu mobil yang ditumpangi Habiburokhman mengarah ke Senayan. Karena sedari awal ingin ke arah HI, dia memutar mobilnya di Bundaran Senayan. Habiburokhman mengkritik simpang susun itu dengan sebutan 'katrok'. Menurutnya, simpang susun itu tak sehebat yang didengung-dengungkan banyak orang.
"Cuma tambah bundaran saja itu, katroklah kalau bahasa saya. Terlalu sederhana, memang nggak ada apa-apanya. Jelek, nggak sehebat sebagaimana didengungkan oleh orang-orang yang lebay. Bayangan saya jembatannya sih bagus, rekayasa lalinnya bagus, sehingga orang nggak mengalami nasib kayak saya," ujarnya.
Soal pengalaman Habiburokhman itu, Dishub DKI sudah angkat bicara. Wakadishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan Dishub DKI telah menduga hal-hal semacam ini akan terjadi sejak pelaksanaan open traffic. Hal ini dilakukan untuk mengamati perilaku pengendara mobil di Jakarta.
"Ini salah satu alasan kenapa open traffic dimajukan sebelum tanggal 17 Agustus. Terus apa tujuan dari uji coba yaitu untuk sosialisasi kepada masyarakat, kedua untuk melakukan pengamatan terhadap perilaku berkendara pengemudi di Jakarta," terang Sigit. (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini