Kecewa, Akankah Habiburokhman Coba Simpang Semanggi Lagi?

Kecewa, Akankah Habiburokhman Coba Simpang Semanggi Lagi?

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jumat, 04 Agu 2017 07:13 WIB
Habiburokhman (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Habiburokhman mengaku tidak kapok melewati Simpang Susun Semanggi meski sempat nyasar. Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) menyatakan adalah haknya sebagai warga negara untuk melintas di jalan mana saja.

"Ya hak kita dong sebagai warga negara mau lewat mana saja," ucap Habiburokhman ketika dihubungi Kamis (3/8/2017) malam.


Namun pengalaman nyasar itu membuatnya kritis akan jembatan layang dengan bentang melengkung terpanjang di Indonesia itu. Dia menyebut ada 2 hingga 3 mobil lain yang juga mencari jalan sepertinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma memang kalau kita kritik boleh dong, masa bikin jalan di pusat ibu kota katrok begitu. Kita lihat saja, saya hitung hitung kemarin ada yang jalan mundur, saya waktu itu ada 2 atau 3 yang mundur gitu, cuma saya tahu karena nggak boleh mundur, jadi maju aja terus dan ini jalan terlalu kecil," kata Habiburokhman.

[Gambas:Video 20detik]


Pengalaman nyasar itu ditumpahkan Habiburokhman ke Twitter pribadinya. Dia berpikir simpang susun itu bisa mengantarnya ke segala arah.

"Saya kan sore mau ke Menteng. Saya kira bundaran itu canggih banget kayak di luar negeri. Kalau sudah di atas kita itu bisa ke arah mana saja. Kalau sudah naik bisa ke kanan, bisa ke kiri. Kayak Bundaran HI tapi posisi di atas," kata Habiburokhman.


Dia yang melintas dari arah Slipi, berkeinginan untuk menuju ke HI. Namun bukannya berbelok ke kiri, dia mengambil jalur tengah ke arah Simpang Susun Semanggi yang mengantarnya ke arah Senayan.

Dia pun mengkritik simpang susun itu dengan sebutan 'katrok'. Menurutnya, simpang susun itu tak sehebat yang didengung-dengungkan banyak orang. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads