"Tahun 2016 (ada) 18 laporan, tahun ini 33 laporan dalam 3 hari," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono saat dihubungi, Rabu (28/6/2017).
Tahun ini, AirNav menerima 9 laporan pada 25 Juni, 11 laporan pada 26 Juni, dan 13 laporan pada 27 Juni. Ketinggian yang dilaporkan dari 3.000 hingga 40.000 kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu 2 tahun sebelumnya, tahun 2015, banyaknya laporan ada 23. Akibatnya, kala itu keluarnya Instruksi Menteri (IM), surat Dirjen, hingga Surat Edaran Gubernur Jateng.
"Tahun 2015 sepanjang posko terdapat 23 laporan. Sehingga keluar IM, surat Dirjen dan edaran Gubernur Jateng," tutur Wisnu.
Wisnu menjelaskan, balon-balon tersebut dikhawatirkan akan mengganggu perjalanan penerbangan. Apalagi, lalu lintas udara di wilayah Jawa termasuk yang sangat padat. AirNav mencatat kepadatannya nomor lima di dunia.
"Pulau Jawa, merupakan lintasan padat lalu lintas penerbangan, baik domestik maupun internasional. Lintasan nomor 5 terpadat di dunia," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono saat dihubungi, Rabu (28/6).
"Penerbangan internasional dari Asia Timur maupun Asia Tenggara yang ke Australia dan sebaliknya, pasti melintas diatas Pulau Jawa. Penerbangan domestik dari wilayah Sumatera, Jakarta, dan penerbangan internasional yang mendarat di Jawa, dan Bali, akan terancam balon udara," jelasnya. (rna/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini