Apalagi lalu lintas udara di wilayah Jawa termasuk yang sangat padat. AirNav mencatat kepadatannya nomor lima di dunia.
"Pulau Jawa merupakan lintasan padat lalu lintas penerbangan, baik domestik maupun internasional. Lintasan nomor 5 terpadat di dunia," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono saat dihubungi, Rabu (28/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu menjelaskan penerbangan balon udara tidak dilarang. Hanya, peluncurannya harus dikelola dengan baik.
"Agar tradisi masyarakat tidak ancam keselamatan penerbangan. Tradisi masyarakat adalah ekspresi kreativitas dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan, tetapi jangan sampai ancam keselamatan penerbangan," tutur Wisnu.
Sejak mendapat laporan pertama pada 25 Juni, kini sudah ada 33 laporan yang masuk ke AirNav terkait dengan balon udara di langit Jawa Tengah (Jateng). Laporan-laporan tersebut disampaikan oleh pilot.
"Kami terima (laporan) dari pilot. Semuanya dari pilot. Malah ini ada helikopter di Solo lapor juga. Lapor pada ketinggian 3.000 kaki kira-kira, ketemu dia (balon) itu. Itu daerah Ponorogo," ucap Wisnu.
AirNav menerima 9 laporan pada 25 Juni, 11 laporan pada 26 Juni, dan 13 laporan pada 27 Juni. Ketinggian yang dilaporkan dari 3.000 hingga 40.000 kaki. (rna/jor)