Negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir dan beberapa negara lainnya, serentak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal Juni. Mereka menuding Qatar mendukung terorisme dan mendukung agenda-agenda Iran, musuh Saudi cs. Tudingan itu telah dibantah mentah-mentah Qatar.
Dilaporkan kantor berita Iran, Fars, seperti dilansir AFP, Jumat (23/6/2027), Iran mulai mengekspor makanan kepada Qatar beberapa hari setelah pemutusan hubungan. Pemutusan yang diikuti dengan penutupan perbatasan, baik darat maupun udara itu, membuat Qatar terisolasi. Negara kecil yang hanya berbatasan darat dengan Saudi ini, kehilangan jalur transportasi darat satu-satunya dan kini bergantung pada makanan impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain via jalur laut, Iran juga mengirimkan suplai makanan kepada Qatar via udara. Pada 11 Juni lalu, maskapai nasional Iran mengerahkan lima pesawat untuk mengangkut sayuran ke Qatar.
Dalam pernyataan terpisah, Kepala Asosiasi Ekspor Ternak Iran menyatakan sedikitnya 66 ton daging sapi telah diekspor ke Qatar. Sekitar 90 ton daging sapi lainnya akan diekspor ke Qatar di kemudian hari.
Sebagai dampak dari pemutusan hubungan, maskapai penerbangan Qatar dipaksa mengubah rutenya demi menghindari wilayah Saudi, Yaman dan Bahrain. Pesawat-pesawat Qatar dilarang masuk ke wilayah negara-negara yang memutuskan hubungan dengannya.
Dengan larangan ini, kebanyakan pesawat Qatar harus melewati wilayah udara Iran. Hal ini, sebut kantor berita Fars, berdampak pada meningkatnya kepadatan di wilayah udara Iran hingga 17 persen.
Iran mendorong Qatar dan negara-negara Arab untuk berdialog mencari solusi bagi persoalan mereka. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyerukan adanya mekanisme permanen di kawasan Teluk Arab untuk menyelesaikan krisis yang terjadi, seperti pengucilan Qatar saat ini.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini