Qatar Siap Berunding dengan Arab Saudi Cs Asal Blokade Dicabut

Qatar Siap Berunding dengan Arab Saudi Cs Asal Blokade Dicabut

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 20 Jun 2017 15:28 WIB
Ilustrasi (detikcom/Luthfy Syahban)
Doha - Qatar bersedia berunding dengan negara-negara Teluk Arab yang memutuskan hubungan dengannya, namun ada syarat yang harus dipenuhi. Qatar meminta negara-negara itu mencabut 'blokade' terhadapnya terlebih dahulu.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, menyebut langkah-langkah yang diberlakukan negara-negara Teluk Arab terhadap Qatar sebagai 'aksi agresi'. Negara-negara yang dimaksud adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir serta beberapa negara lain.

"Kita harus memperjelas kepada siapa saja, perundingan harus dilakukan dalam cara yang beradab dan harus memiliki dasar yang solid serta tidak di bawah tekanan atau di bawah blokade," terang Sheikh Mohammed kepada wartawan di Doha, seperti dilansir AFP, Selasa (20/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Qatar di bawah blokade -- tidak ada perundingan. Mereka (negara Teluk Arab) harus mencabut blokade," tegasnya.

"Hingga sekarang, kita tidak melihat perkembangan apapun soal pencabutan blokade, yang merupakan persyaratan agar semuanya berjalan maju," terang Sheikh Mohammed.

Sejak 5 Juni lalu, Saudi cs serentak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menuding Qatar mendukung terorisme dan melunak pada agenda-agenda Iran, musuh Saudi. Tudingan itu telah dibantah keras oleh Qatar.


Negara-negara itu menarik pulang para diplomat mereka dari Qatar dan memberi waktu dua minggu kepada warga Qatar di wilayahnya untuk segera angkat kaki. Tak hanya itu, Saudi cs juga menutup perbatasan darat dengan Qatar, serta melarang pesawat Qatar melewati wilayah udara mereka. Warga Qatar juga dilarang transit di negara-negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengannya.

Lebih lanjut, Sheikh Mohammed, menyatakan Qatar belum juga menerima permintaan dari negara-negara Teluk atau dari negara-negara yang mengupayakan solusi diplomatik, seperti Kuwait, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.

"Kenapa mereka tidak kunjung mengajukan permintaan mereka? Bagi kami, tidak ada jawaban jelas untuk ini. Tapi apa yang kami lihat hingga saat ini, tidak ada landasan solid untuk permintaan ini, itulah mengapa mereka tidak juga mengajukan permintaan mereka," ucapnya.


Menurut Sheikh Mohammed, blokade dari negara-negara Teluk itu memberi dampak ekonomi minim untuk Qatar. Namun dia menambahkan: "Kami tidak mengklaim kami hidup dalam kondisi sempurna," sebutnya. Sedangkan Kepala Eksekutif Pusat Finansial Qatar, Yousuf Mohamed al-Jaida, mengakui bahwa blokade itu membahayakan kesepakatan bisnis senilai US$ 2 miliar (Rp 26 triliun) di negara-negara Arab.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads