Dituturkan juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, seperti dilansir Reuters, Selasa (13/6/2017), pertempuran yang terjadi di kawasan urban atau perkotaan semakin mempersulit perjuangan tentara Filipina. Pertempuran saat ini terus berlangsung melawan kelompok militan lokal, Maute, yang berafiliasi dengan ISIS dan dibantu para militan asing.
![]() |
Para militan itu memilih bersembunyi di tengah permukiman warga. Bahkan kebanyakan dari mereka menjadikan warga sipil sebagai 'tameng manusia' saat menghadapi serangan tentara Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ditanya kapan pertempuran di Marawi akan berakhir, Padilla menjawab: "Saya tidak bisa memberikan perkiraannya karena perkembangan buruk yang dihadapi komandan lapangan."
Militer Filipina telah menetapkan 12 Juni, yang merupakan Hari Kemerdekaan Filipina, sebagai target untuk mengusir Maute dari Marawi. Namun target itu tak terpenuhi. Saat upacara kemerdekaan digelar pada Senin (12/6) di Marawi, baku tembak tetap berlangsung.
![]() |
Pendudukan kota Marawi oleh militan terkait ISIS membuat waspada negara-negara Asia Tenggara, yang khawatir militan ISIS yang baru kembali dari Irak dan Suriah akan berupaya membangun markas di Mindanao dan bisa mengancam wilayah mereka.
Melalui kantor beritanya Amaq, ISIS menyebut militer Filipina telah 'gagal sepenuhnya' untuk merebut kota Marawi. "Petempur ISIS tersebar di lebih dari dua pertiga wilayah Marawi dan memperkuat cengkeraman pada militer Filipina yang tidak mampu mengendalikan situasi," sebutnya.
![]() |
Mengomentari pernyataan itu, Padilla menyebutnya 'propaganda murni' ISIS.
Secara terpisah, kepala komando militer di Mindanao Barat, Letnan Jenderal Carlito Galvez, menuturkan kepada Reuters bahwa militan hanya menguasai 20 persen wilayah Marawi. Dia menyebut, militan bersembunyi di wilayah kecil setara 10 persen wilayah Marawi dan terus menyusut.
![]() |
Sekitar 100 militan diyakini masih bertempur di kota Marawi, jumlah ini berkurang drastis dari 400-500 militan yang menyerbu kota itu sejak akhir Mei lalu. Terhitung hingga Selasa (13/6), sedikitnya 58 tentara dan 26 warga sipil tewas dalam pertempuran di Marawi. Sedangkan dari pihak militan, otoritas Filipina menyebut ada 202 militan yang tewas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini