Iran Sita Kapal Tanker Minyak Tujuan Singapura

Iran Sita Kapal Tanker Minyak Tujuan Singapura

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Minggu, 16 Nov 2025 00:59 WIB
Safer tanker is seen on Monday, June 12, 2023, off the coast of Yemen. Safer has posed an environmental threat since 2015, as it decayed and threatened to spill its contents of 1.14 million barrels into the Red Sea and Indian Ocean. In May, the United Nations announced that the first step of the ships salvage process had begun, with the arrival of a ship that would remove atmospheric oxygen from the ships oil chambers. (AP Photo/Osamah Abdulrahman)
Foto: Ilustrasi kapal tanker minyak (AP/Osamah Abdulrahman).
Jakarta -

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyita kapal tanker di perairan Teluk yang membawa muatan petrokimia atas dugaan pelanggaran. Kapal tanker minyak itu menuju tujuan Singapura.

Dilansir kantor berita reuters, Minggu (16/11/2025), seorang pejabat AS dan sumber keamanan maritim mengatakan pasukan Iran mencegat kapal tanker minyak tersebut dan mengalihkannya ke perairan teritorial Iran. Ini adalah laporan pertama Teheran yang menyita sebuah kapal tanker sejak serangan Israel-AS terhadap Iran pada bulan Juni.

Televisi pemerintah Iran membacakan pernyataan dari IRGC yang menyatakan bahwa kapal tanker tersebut melanggar aturan karena membawa kargo ilegal. Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dugaan pelanggaran tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber maritim mengatakan kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall, Talara, telah berlayar di lepas pantai Uni Emirat Arab dan membawa muatan gasoil berkadar sulfur tinggi melalui Samudra Hindia dalam perjalanan ke Singapura dari Sharjah di UEA.
Manajer kapal, Columbia Shipmanagement, mengatakan kehilangan kontak dengan Talara pada Jumat pagi sekitar 20 mil laut lepas pantai Khor Fakkan, UEA.

Columbia Shipmanagement menambahkan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk badan keamanan maritim dan pemilik kapal, untuk memulihkan kontak.

ADVERTISEMENT

Kapal tersebut dimiliki oleh Pasha Finance yang berkantor pusat di Siprus. Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan pihaknya mengetahui insiden tersebut dan secara aktif memantau situasi.

IRGC Iran secara berkala menyita kapal-kapal komersial di perairan Teluk dalam beberapa tahun terakhir, sering kali mengutip pelanggaran maritim seperti dugaan penyelundupan, pelanggaran teknis, atau sengketa hukum. Namun, pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan insiden itu mengejutkan karena Iran belum melakukan operasi semacam itu dalam beberapa bulan terakhir.

Iran telah membatasi aktivitas militernya di kawasan tersebut sejak kampanye pengeboman 12 hari Israel pada bulan Juni, yang diikuti oleh Amerika Serikat. Penyitaan kapal terakhir yang dilaporkan terjadi pada bulan April 2024.

(whn/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads