Via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Senin (12/6/2017), Trump mempertanyakan karakter Comey dan menuding Comey telah melanggar hukum dengan mengungkapkan isi percakapan mereka. Kicauan-kicauan Trump untuk Comey itu bernada kemarahan.
"Saya yakin pembocoran yang dilakukan James Comey jauh dari kesan lazim seperti yang dibayangkan setiap orang," ucap Trump dalam kicauannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Comey dipecat Trump pada Mei lalu, saat dia sedang memimpin penyelidikan FBI terhadap dugaan kolusi antara beberapa penasihat senior Trump dengan otoritas Rusia. FBI menyebut kolusi itu bertujuan untuk mempengaruhi pilpres AS tahun lalu, demi memenangkan Trump.
Usai dipecat, Comey membocorkan sejumlah informasi rinci mengejutkan soal pertemuannya dengan Trump. Dalam salah satu pertemuan, Comey menyebut Trump meminta dirinya menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan Gedung Putih, Michael Flynn, terkait Rusia.
Dalam keterangannya di bawah sumpah, di hadapan anggota Senat AS pada Kamis (8/6) lalu, Comey menggambarkan Trump sebagai sosok presiden yang tidak bisa dipercaya. Comey juga mengakui dirinya meminta salah satu 'temannya' untuk 'membocorkan' memo yang berisi percakapan dirinya dengan Trump, kepada pers. Teman Comey itu diidentifikasi sebagai profesor hukum Columbia University.
Di hadapan Senat AS, Comey mengaku dirinya sengaja merilis informasi itu kepada media untuk memicu penunjukan 'penasihat khusus' dalam menangani penyelidikan dugaan kolusi Rusia dalam pilpres AS. Niat Comey itu berjalan sukses, karena mantan Direktur FBI Robert Mueller telah ditunjuk menjadi penasihat khusus yang dimaksud.
Beberapa waktu terakhir, Gedung Putih berulang kali berusaha mengalihkan fokus dari tudingan-tudingan Comey terhadap Trump pada aksi pembocoran informasi sensitif kepada media.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini