Takut Trump Bohong, Mantan Bos FBI Selalu Mencatat Pembicaraannya

Takut Trump Bohong, Mantan Bos FBI Selalu Mencatat Pembicaraannya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 09 Jun 2017 14:32 WIB
Donald Trump dan Melania (Foto: REUTERS)
Washington - Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey membeberkan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Donald Trump sebanyak 9 kali dalam waktu 4 bulan dan selalu mencatat setiap pembicaraan tersebut. Sementara dengan mantan Presiden Barack Obama, Comey tak pernah mencatat pembicaraannya. Comey membeberkan alasannya.

Saat berbicara di depan Komite Intelijen Senat AS terkait pemecatannya oleh Trump, Comey mengatakan bahwa dirinya hanya dua kali berbicara dengan Obama daalm waktu tiga tahun, yakni pada tahun 2015 untuk membahas isu-isu kebijakan penegakan hukum dan kemudian pada akhir tahun 2016, ketika Obama menyampaikan salam perpisahan sebelum meninggalkan Gedung Putih. Kedua pembicaraan tersebut terjadi dalam pertemuan langsung. Obama menunjuk Comey menjadi Direktur FBI pada tahun 2013.

Sedangkan dengan Trump, Comey berbicara 9 kali, yang dimulai pada Januari 2017, beberapa pekan sebelum Trump dilantik sebagai presiden. Tiga dari sembilan pembicarakan tersebut terjadi dalam pertemuan langsung, sedangkan enam pembicaraan lainnya dilakukan via telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bisa mengingat satu per satu dari kesembilan percakapan dengan Presiden Trump dalam empat bulan -- tiga percakapan secara langsung dan enam lewat telepon," ujar Comey dalam keterangannya kepada para Senator AS pada Kamis (8/6) waktu setempat.

Dipaparkan mantan bos FBI itu, dirinya mulai menulis memo soal pertemuan dengan Trump setelah pertemuan pertamanya pada 6 Januari lalu. Bahkan itu dilakukannya begitu masuk ke mobil usai meninggalkan pertemuan yang digelar di gedung Trump Tower.

"Saya merasa harus mendokumentasikan percakapan pertama saya dengan presiden terpilih dalam sebuah memo," tutur Comey. "Untuk memastikan akurasi, saya mulai mengetiknya di laptop dalam kendaraan FBI di luar Trump Tower saat saya keluar dari pertemuan," imbuhnya.

Dikatakannya, sejak saat itu dirinya selalu membuat catatan tertulis segera setelah percakapannya dengan Trump. "Ini tak pernah saya lakukan sebelumnya," imbuhnya seraya mengatakan dirinya tak pernah mencatat pembicaraannya dengan Obama.

Di depan Senat AS, Comey mengakui telah memberikan salinan memo yang ditulisnya soal percakapan dengan Trump kepada pihak-pihak di luar Departemen Kehakiman AS dan meminta seorang rekannya 'membocorkannya' kepada wartawan. Dia mengaku terus mencatat isi percakapannya dengan Trump karena khawatir Trump akan berbohong soal pertemuan mereka. "Jadi saya pikir sangat penting untuk mencatatnya," ujarnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (9/6/2017).

Pemecatan Comey oleh Trump menuai kontroversi karena dilakukan di tengah penyelidikan FBI atas dugaan intervensi Rusia pada pemilihan presiden AS tahun lalu. Di depan para Senator AS pada Kamis (8/6) waktu setempat, Comey mengaku yakin Trump telah 'mengarahkan' dirinya untuk menghentikan penyelidikan FBI terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump. Penyelidikan Flynn merupakan bagian dari penyelidikan dugaan intervensi Rusia pada pilpres AS.

Saat kembali ditanya soal alasan sebenarnya Trump memecat dirinya, Comey menjawab: "Sekali lagi, saya menganggap serius kata-kata presiden. Saya tahu saya dipecat karena sesuatu hal terkait cara saya memimpin penyelidikan (kolusi) Rusia yang dianggap menekan dirinya (Trump), mengganggunya, dan dia memutuskan untuk memecat saya karena itu." (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads