Dituding Dukung Teroris, Kanselir Jerman Sebut Erdogan 'Absurd'

Dituding Dukung Teroris, Kanselir Jerman Sebut Erdogan 'Absurd'

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Mar 2017 10:12 WIB
Angela Merkel (REUTERS/Stefanie Loos)
Ankara - Tidak hanya dengan Belanda, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga terlibat perang kata dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Erdogan menyebut Merkel sebagai pendukung teroris.

"Nyonya Merkel, kenapa Anda menyembunyikan teroris di negara Anda? ... Kenapa Anda tidak melakukan apapun?" ucap Erdogan dalam wawancara dengan televisi Turki, A-Haber, seperti dilansir AFP, Selasa (14/3/2017).

"Nyonya Merkel, Anda mendukung teroris," imbuhnya dengan nada menuding.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Acara Pertemuan Menterinya Dibatalkan di Jerman, Turki Marah

Pernyataan Erdogan itu merujuk pada 4.500 dokumen soal tersangka teroris yang dikirimkan oleh otoritas Turki kepada pemerintah Jerman. Erdogan menuding Jerman tidak menanggapi dokumen-dokumen itu.

Lebih lanjut, Erdogan menyebut Jerman telah "Mendukung teror dengan cara yang zalim."

Menanggapi tudingan Erdogan, Merkel memberikan tanggapan melalui juru bicaranya, Steffen Seibert. "Kanselir tidak berniat untuk terlibat dalam permainan provokasi. Tudingan-tudingan ini jelas absurd," sebutnya.

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Tuding Jerman Membantu Teror

Erdogan dan pemerintahannya memang sedang terlibat pertikaian sengit dengan negara-negara Eropa terkait pembatalan sejumlah kampanye pro-Erdogan beberapa waktu lalu. Kampanye itu dimaksudkan untuk menggalang dukungan dari rakyat Turki di luar negeri, dalam referendum 16 April mendatang, untuk memperkuat kekuasaan Presiden Turki.

Baru-baru ini, Erdogan menuding pemerintah Belanda sebagai penganut fasisme dan bergaya Nazi setelah dua menterinya diusir saat hendak menghadiri kampanye di Den Haag dan Rotterdam. Dengan Jerman, Erdogan terlebih dahulu terlibat adu argumen, setelah pekan lalu, Jerman membatalkan sejumlah kampanye yang dijadwalkan digelar di beberapa kota.

Merujuk pada perkembangan situasi di Eropa beberapa hari terakhir, Erdogan kembali mengulang tudingan kontroversialnya. "Nazisme, kita bisa menyebut ini Neo-Nazisme. Kecenderungan Nazisme yang baru," sebutnya.

(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads