Usai dinyatakan persona non grata oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu (4/3) waktu setempat, Dubes Kang Chol memiliki waktu 48 jam untuk segera angkat kaki dari Negeri Jiran itu. Paling lambat Senin (6/3) petang ini, Dubes Kang Chol harus meninggalkan Malaysia.
Seperti dilaporkan media lokal Malaysia, The Star, Senin (6/3/2017), Dubes Kang Chol tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) bersama istri dan anaknya yang berusia 5 tahun. Dia dijadwalkan akan terbang ke Beijing, China terlebih dahulu dengan pesawat Malaysia Airlines pukul 18.25 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Beijing, dia dan keluarganya akan melanjutkan penerbangan ke Pyongyang. Sebelum masuk ke ruang tunggu penerbangan KLIA, Dubes Kang Chol memberikan pernyataan kepada kerumunan besar wartawan yang telah menunggunya di terminal keberangkatan.
"Pernyataan-pernyataan yang pernah saya sampaikan merupakan ekspresi dari posisi yang semestinya sebagai Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) di negara ini dalam penyelidikan yang sengaja ditargetkan, oleh kepolisian Malaysia," tegas Dubes Kang Chol kepada wartawan, dalam bahasa Korea yang kemudian diterjemahkan seorang penerjemah.
"Mereka (Malaysia) telah melakukan autopsi tanpa izin maupun kehadiran Kedutaan Besar DPRK, dan kemudian menangkap seorang warga DPRK tanpa bukti yang jelas yang menunjukkan keterlibatannya dalam insiden ini," imbuhnya, merujuk pada pria Korut bernama Ri Jong-Chol yang akhir pekan lalu dibebaskan dan dideportasi oleh Malaysia setelah ditahan selama 2 minggu.
Baca juga: Usir Dubes Korut, PM Najib: Tak Seorang pun Bisa Mengganggu Kami
Dubes Kang Chol dan juga Korut selama ini enggan mengakui warga Korut yang tewas di Malaysia sebagai Jong-Nam. Mereka menyebutnya sebagai Kim Chol yang memegang paspor diplomatik dan bersikeras bahwa dia tewas akibat serangan jantung.
"Saya menyampaikan kekhawatiran besar saya pada langkah-langkah ekstrem yang ditempuh pemerintah Malaysia dalam merusak hubungan bilateral yang telah memiliki sejarah lebih dari 40 tahun," sebut Dubes Kang Chol.
Tudingan-tudingan kasar Dubes Kang Chol terhadap Malaysia memicu ketegangan diplomatik untuk kedua negara. Dia menuding Malaysia bersekongkol dengan Korea Selatan (Korsel), musuh Korut, dalam penyelidikan kasus pembunuhan Jong-Nam. Dia juga menyatakan tidak bisa mempercayai penyelidikan Malaysia dalam kasus ini. Tudingan itu memancing kemarahan Malaysia, dengan Perdana Menteri Najib Razak menyebutnya kasar secara diplomatik.
Baca juga: Soal Pengusiran Dubes Korut, Malaysia: Kita Harus Kirim Pesan Jelas
(nvc/ita)