Jong-Nam (46) tewas usai diserang dua pelaku di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada Senin (13/2) waktu setempat. CCTV bandara menunjukkan Jong-Nam disergap dari belakang dan disemprot cairan tak teridentifikasi yang akhirnya menewaskannya. Cairan itu diduga racun mematikan.
Baca juga: Eks Agen Korut Nilai Pelaku Pembunuhan Kim Jong-Nam Amatir
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Normalnya, dibutuhkan waktu dua minggu untuk mencari tahu penyebab kematian... Hingga kami menemukan sesuatu yang meyakinkan, kami tidak akan bisa merilis laporannya (ke publik)," tutur Menteri Kesehatan Malaysia, S Subramaniam, kepada AFP, Sabtu (18/2/2017).
Dua pelaku yang menyerang Jong-Nam di bandara belum diidentifikasi secara resmi oleh kepolisian Malaysia. Namun sudah ada empat orang yang ditangkap polisi dalam beberapa hari terakhir, terkait kasus yang dicurigai didalangi oleh agen intelijen Korut ini.
Baca juga: 3 Pria Diduga 'Otak' Pembunuhan Kim Jong-Nam Masih Diburu Polisi
Keempat orang itu terdiri atas seorang wanita berpaspor Vietnam atas nama Doan Thi Huong (28), seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25), seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26) yang merupakan kekasih Aisyah dan seorang pria Korut bernama Ri Jong-Chol (47).
Baik Doan maupun Aisyah diduga sebagai pelaku yang menyerang Jong-Nam di bandara. Keduanya berstatus tersangka. Sedangkan Farid disebut berstatus saksi, karena dia mengantarkan Aisyah ke persembunyiannya di Hotel Ampang usai penyerangan terjadi.
Untuk Ri Jong-Chol yang membawa paspor Korut dan kartu identitas tenaga kerja asing, dicurigai sebagai salah satu dari empat pria yang diduga mendalangi pembunuhan Jong-Nam. Dia bersama tiga pria lainnya, yang masih diburu polisi, terekam CCTV bandara bersama Doan dan Aisyah pada hari kejadian, 13 Februari, juga sehari sebelumnya.
Baca juga: Autopsi Kim Jong-Nam, Malaysia Dituding Sekongkol dengan Musuh
Terkait proses autopsi jenazah Jong-Nam, otoritas Malaysia dan Korut sempat bersitegang. Hal ini terjadi setelah Korut meminta Malaysia tidak mengautopsi jenazah Jong-Nam dan segera menyerahkannya kepada mereka. Malaysia menolak permintaan itu dan menyatakan jenazah Jong-Nam tak akan diserahkan tanpa adanya sampel DNA untuk menyokong autopsi.
Merasa tersinggung karena ditolak, otoritas Korut melalui Dubes Kang Chol menuding Malaysia bersekongkol dengan musuh untuk menahan jenazah Jong-Nam demi kepentingan tertentu. Korut juga menegaskan akan menolak apapun hasil autopsi tersebut.
(nvc/try)