Pidato Perpisahan, Obama Tolak Diskriminasi Warga Muslim AS

Pidato Perpisahan, Obama Tolak Diskriminasi Warga Muslim AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 11 Jan 2017 13:26 WIB
Barack Obama saat menyampaikan pidato perpisahan (REUTERS/John Gress)
Chicago - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendorong warga AS untuk tidak menyerah dalam ketakutan. Obama juga menegaskan sikapnya yang menolak diskriminasi terhadap warga muslim di AS.

Dalam pidato perpisahan yang disampaikan di Chicago, Selasa (10/1) malam waktu setempat, Obama berusaha membuat warga AS tetap bersemangat, setelah dirinya tidak lagi menjabat. Secara resmi Obama akan mengakhiri jabatannya pada 20 Januari mendatang, saat presiden terpilih Donald Trump dilantik.

Pidato Perpisahan, Obama Tolak Diskriminasi Warga Muslim ASFoto: Reuters

Seperti dilansir CBS News dan Los Angeles Times, Rabu (11/1/2017), Obama meminta warga AS aktif menjaga demokrasi. "Demokrasi bisa melemah saat kita menyerah pada ketakutan. Jadi kita, sebagai warga negara, harus tetap waspada pada agresi eksternal, kita harus waspada terhadap upaya pelemahan nilai-nilai yang membuat kita menjadi diri kita yang sebenarnya," jelas Obama dalam pidatonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah mengapa, selama 8 tahun terakhir, saya berupaya melawan terorisme dengan landasan hukum yang lebih teguh. Itulah mengapa kita mengakhiri praktik penyiksaan, berupaya menutup Gitmo (penjara Guantanamo) dan mereformasi hukum yang mengatur pengintaian untuk melindungi kebebasan pribadi dan sipil," tegasnya.

Baca juga: Obama: Rusia Tak Bisa Tandingi Pengaruh AS di Dunia

"Itulah mengapa saya menolak diskriminasi terhadap warga muslim Amerika," imbuh Obama yang disambut tepuk tangan hadirin.

Pidato perpisahan Obama ini digelar di McCormmick Place, yang merupakan convention center terbesar di kawasan Amerika Utara. Sekitar 20 ribu hadirin dilaporkan hadir untuk mendengar langsung pidato perpisahan presiden kulit hitam pertama AS ini.

Pidato Perpisahan, Obama Tolak Diskriminasi Warga Muslim ASFoto: Getty Images

Lebih lanjut, Obama menyebut AS tidak bisa menarik diri begitu saja dari pertempuran global. Obama menegaskan bahwa demokrasi, kemudian hak asasi manusia juga hak kaum perempuan dan kaum LGBT, perlu diperjuangkan.

"Itu menjadi bagian dari membela Amerika. Pertempuran melawan ekstremisme dan intoleransi dan sektarianisme dan chauvinisme menjadi satu bagian dengan pertempuran melawan otoritarianisme dan agresi nasionalis," ujar Obama.

Baca juga: Saat Pidato Perpisahan, Obama Pastikan ISIS Akan Dihancurkan

"Jika jangkauan kebebasan dan penghormatan pada aturan hukum di dunia melemah, kemungkinan terjadinya perang di dalam dan antar beberapa negara semakin meningkat dan kebebasan kita pada akhirnya akan terancam," tandasnya.



(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads