Menurut polling terbaru Reuters/Ipsos, seperti dilansir Press TV, Rabu (24/8/2016), mantan Menteri Luar Negeri AS ini mendapat 45 persen dukungan. Sedangkan Trump hanya mendapat 33 persen dukungan. Sebanyak 22 persen responden menyatakan tidak akan memilih kedua capres.
Hillary cenderung selalu unggul dari Trump, sepanjang kampanye tahun ini. Namun hasil polling terbaru ini menunjukkan posisi paling kuat Hillary dibandingkan beberapa polling sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polling: Hillary Clinton Masih Ungguli Donald Trump, Selisihnya 8 Persen
Polling ini digelar pada 18-22 Agustus secara nasional di sebanyak 50 negara bagian AS, dengan mengambil sampel 1.115 responden. Polling ini memiliki 3 persen margin of error.
Polling Reuters ini menekankan bahwa pada masa yang sama sekitar empat tahun lalu atau tahun 2012, dukungan publik untuk kedua capres jauh lebih tinggi. Saat itu, capres Partai Demokrat Barack Obama hanya unggul tipis dari capres Partai Republik Mitt Romney.
"Mereka yang masih ragu-ragu, kemungkinan besar berpikir untuk mendukung kandidat pihak ketiga, dan bukan antara Clinton maupun Trump," sebut Tom Smith yang mengepalai Pusat Kajian Politik dan Masyarakat pada University of Chicago.
Dalam polling lainnya, Reuters/Ipsos mempertarungkan Hillary dan Trump dengan kandidat alternatif dari Partai Libertarian Gary Johnson dan dari Partai Hijau Jill Stein. Polling itu masih menunjukkan Hillary unggul atas ketiga kandidat lain dengan meraih 41 persen suara, sedangkan Trump meraih 33 persen, Johnson dengan 7 persen dan Stein dengan 2 persen.
Baca juga: Donald Trump Mengaku Sesali Komentar-komentar Kontroversialnya
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini