"Terkadang, di tengah memanasnya perdebatan dan saat berbicara soal berbagai isu, Anda tidak memilih kata-kata yang tepat atau Anda mengatakan hal yang salah," ucap Trump di hadapan pendukungnya saat berkampanye di Charlotte, North Carolina, seperti dilansir Reuters, Jumat (19/8/2016).
"Saya telah melakukan itu, dan saya menyesalinya, khususnya saat hal itu menimbulkan rasa sakit personal. Terlalu banyak yang dipertaruhkan untuk kita terlalu tersita oleh isu-isu ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Trump tidak menyinggung langsung berbagai pernyataan sebelumnya yang kini disesalinya. Pengusaha real estate asal New York ini sering melontarkan komentar kasar selama kampanye, mulai dari menghina perempuan, warga muslim dan imigran Meksiko.
Trump selama ini jarang meminta maaf atas komentar kasarnya itu, meskipun dihujani kritikan termasuk dari partainya sendiri, Partai Republik.
Dalam pidato pengumuman pencapresannya tahun lalu, Trump menyebut beberapa imigran asal Meksiko sebagai pelaku kriminal dan pemerkosa. Baru-baru ini, dia menuai kritikan usai mengejek keluarga tentara muslim AS yang gugur dalam perang Irak, setelah ayah si tentara mengecam Trump.
Baca juga: 8 Mantan Pejabat Senior AS Sebut Donald Trump Akan Datangkan Kehancuran
Penyesalan Trump itu ditanggapi dingin oleh tim kampanye capres Partai Demokrat, Hillary Clinton. "Donald Trump memulai kampanyenya dengan menghina orang-orang. Kita mengetahui malam ini bahwa penulis pidatonya dan teleprompter menyadari dia perlu banyak meminta maaf," sebut tim kampanye Hillary dalam pernyataannya.
"Tapi permohonan maaf itu hanya sekadar frasa yang ditulis dengan baik, kecuali dia membahas komentar-komentarnya yang menyinggung, mem-bully dan memecah-belah -- dan ubah gaya bicaranya secara keseluruhan," imbuh pernyataan itu.
Terus berada di bawah Hillary dalam sejumlah polling nasional, Trump berusaha merombak gaya kampanyenya. Pada Rabu (17/8), Trump mengumumkan penunjukan sejumlah staf senior baru untuk tim kampanyenya. Sedangkan beberapa minggu terakhir, Trump meninggalkan kampanye gaya bebas yang biasa dilakukannya, dengan mulai menggunakan teleprompter saat berpidato.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini