Polling: Hillary Clinton Masih Ungguli Donald Trump, Selisihnya 8 Persen

Pemilihan Presiden AS

Polling: Hillary Clinton Masih Ungguli Donald Trump, Selisihnya 8 Persen

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 20 Agu 2016 16:40 WIB
Ilustrasi (detikcom/Andhika Akbarayansyah)
Washington - Polling terbaru menunjukkan calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, masih mengungguli capres Partai Republik, Donald Trump. Hillary memimpin dengan selisih suara 8 persen dari Trump.

Menurut survei terbaru Reuters/Ipsos yang dirilis Jumat (19/8), sebanyak 42 persen warga Amerika menyatakan akan mendukung Hillary dalam pemilihan presiden pada 8 November mendatang. Sedangkan hanya 34 persen warga yang menyatakan akan mendukung Trump.

Sebanyak 23 persen lainnya menyatakan tidak akan memilih kedua capres. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/8/2016), survei itu digelar pada 14-18 Agustus lalu, secara online di sebanyak 50 negara bagian AS dengan 1.119 responden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Donald Trump Mengaku Sesali Komentar-komentar Kontroversialnya

Selama masa kampanye tahun ini, Hillary cenderung mengungguli Trump dalam beberapa polling nasional. Meskipun Trump sempat berbalik unggul usai Konvensi Partai Republik pada pertengahan Juli lalu, Hillary kembali mendominasi polling usai Konvensi Partai Demokrat yang digelar seminggu setelahnya.

Sejak akhir Juli, dukungan untuk mantan Menteri Luar Negeri AS itu berkisar antara 41-44 persen suara dalam berbagai polling. Sedangkan dukungan untuk Trump berkisar antara 33-39 persen suara.

Posisinya lebih sengit pada momen yang sama saat pilpres AS tahun 2012 lalu, dengan capres Demokrat Barack Obama saat itu menggungguli capres Republik Mitt Romney dengan selisih kurang dari 2 persen suara.

Baca juga: Ketua Tim Kampanye Donald Trump Mundur

Baik Hillary maupun Trump berjuang keras untuk menarik pemilih. Menurut polling, kedua capres sama-sama tidak terlalu dipandang baik oleh kebanyakan pemilih AS. Dua pertiga warga dewasa di AS meyakini negaranya berada di jalur yang salah saat ini.

Hillary terus dihadapkan pada pertanyaan soal skandal email-nya selama dia menjabat Menlu AS di bawah kepemimpinan periode pertama Presiden Obama. Sedangkan Trump yang banyak melontarkan komentar kontroversial, baik soal imigran, wanita dan warga muslim, memicu kekacauan di dalam tubuh partainya sendiri, Partai Republik.

Polling itu memiliki margin of error sekitar 3 persen.

(nvc/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads