MS804 yang terbang dari Paris, Prancis menuju Kairo, Mesir menghilang dari radar pada Kamis (19/5) pagi waktu setempat, ketika memasuki wilayah udara Mesir di atas perairan Mediterania. Sebanyak 10 awak dan 56 penumpang, termasuk 30 warga Mesir dan 15 warga Prancis diyakini tewas.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/5/2016), jaksa penuntut umum Mesir Nabil Sadek meminta mitranya di Prancis untuk menyerahkan dokumen-dokumen, rekaman audio juga visual selama pesawat ada di bandara Charles de Gaulle hingga meninggalkan wilayah udara Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan kepada otoritas Yunani, jaksa Sadek meminta transkrip percakapan antara pilot MS804 dengan petugas Air Traffic Control (ATC) Yunani. Jaksa Sadek juga ingin menanyakan kepada otoritas Yunani apakah pilot sebenarnya sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum menghilang dari adar.
Otoritas Mesir menyatakan, pihaknya tidak menerima laporan soal panggilan darurat dari pilot MS804. Sedangkan otoritas Yunani menyatakan, pihak ATC sempat berkomunikasi dengan pilot pesawat setelah pesawat masuk ke wilayah udara Yunani. Dari percakapan itu, terdengar sang pilot cukup ceria. Bahkan sang pilot sempat mengucapkan terima kasih dalam bahasa Yunani.
Ketika pihak ATC Yunani berusaha berkomunikasi kembali dengan sang pilot, untuk menyerahkan kendali pada ATC Mesir, tidak ada respons dari pilot MS804. Pesawat kemudian tidak terdeteksi radar.
Baca juga: Sebelum Jatuh, Pilot EgyptAir Sempat Berkomunikasi dengan ATC Mesir
Penyidik Prancis, yang ikut terlibat dalam penyelidikan insiden ini, menyatakan pesawat sempat mengirimkan serangkaian peringatan yang mengindikasikan adanya asap di dalam kabin, juga adanya masalah pada sistem komputer, sesaat sebelum pesawat hilang dari radar.
Namun peringatan darurat itu tidak mengindikasikan penyebab asap. Menganalisis situasi ini, para pakar penerbangan menyebut ada dua kemungkinan, yakni antara sabotase atau gangguan teknis. Secara terpisah, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan seluruh skenario soal penyebab jatuhnya pesawat masih dimungkinkan. Al-Sisi menjanjikan penyelidikan yang transparan, namun mengingatkan waktu penyelidikan yang akan lama.
(nvc/nwk)