Mensos Khofifah Kunjungi Korban Perkosaan Hamil 8 Bulan di Sidoarjo

Mensos Khofifah Kunjungi Korban Perkosaan Hamil 8 Bulan di Sidoarjo

Suparno - detikNews
Minggu, 22 Mei 2016 14:11 WIB
Mensos Khofifah kunjungi korban perkosaan di Sidoarjo/Foto: Suparno
Sidoarjo - Setelah korban perkosaan di Bogor dan Bengkulu dikunjungi, kini giliran Mensos Khofifah Indar Parawansa mendatangi korban di Jabon, Sidoarjo, Minggu (22/5/2016). Remaja yang masih berusia 14 tahun dan hamil 8 bulan ini menjadi korban perkosaan beberapa orang, yang masih satu desa.

Diantaranya, diduga dilakukan oleh S (47) dan U (21) warga sekitar dilakukan bergantian dan berkali-kali. Informasi yang dihimpun, pemerkosaan itu dilakukan oleh S di rumahnya sendiri. Korban diajak ke rumah S dan dipaksa ditarik tangan korban langsung direbahkan ke tempat tidur rumah pelaku. Setelah itu S menakuti korban dan melarang tidak boleh cerita ke orang lain.

Sementara pelaku U memperkosa di samping rumahnya. Perlakuan tidak senonoh terhadap korban dilakukan September 2015. Selain diperkosa S dan U dia, korban pernah diperkosa tiga anak kecil yang masih duduk di bangku SD.

"Selain diperkosa S dan U, saya pernah diperkosa anak-anak SD sebanyak tiga anak di rumah salah satu pelaku," kata korban didampingi ibunya bernama Sri R (40).

Sementara Kepala Desa Trompoasri, Samsul mengaku sudah melakukan interogasi kepada pelaku dan sudah mengakui perbuatannya.

"S mengakui melakukan 3 kali berturut-turut, sedangkan U mengakui satu kali melakukannya. Saat ini kedua pelaku merantau mencari pekerjaan entah kemana saya tidak tahu. Dengan alasan uang hasil kerjanya nanti akan diberikan kepada korban, namun sampai saat ini belum kembali," jelas Samsul kepada wartawan di rumah korban.

Kasat Reskrim Polres Sidoarjo mengatakan, kasus pencabulan ini pihak korban sudah melapor ke Polres Sidoarjo Desember 2016. "Sampai saat ini kami membentuk tim untuk mengusut kasus ini, namun kami sudah mengantongi ada dua nama yang dijadikan tersangka, karena dua nama tersebut masih dalam pencarian," tambah kasat di rumah korban.

Sementara Mensos Khofifah berharap pelaku belum tertangkap segera diamankan. "Kami harapkan agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku. Selaan itu kami juga merasa iba setelah mendengar cerita dari ibu korban. Apalagi korban, ibu dan satu adiknya menempati bukan rumah melainkan bekas kandang bebek milik warga sini. Korban sekeluarga bukan warga penduduk sini, melainkan warga desa lain," imbuhnya.

Pihaknya, jelas Khofifah, sudah menawarkan tinggal di pondok pesantren yang ada di Malang. Ibu korban dan anaknya yang paling kecil merasa senang dengan penawaran itu, namun si korban belum menjawab mungkin karena masih trauma.

"Selain itu kami juga sudah menyampaikan ke pihak Puskesmas setempat untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan kehamilan korban," tegasnya. (fat/fat)
Berita Terkait