Dalam wawancara dengan acara televisi CBS 'Face the Nation' seperti dilansir AFP, Senin (9/5/2016), Hillary menyatakan dirinya terbuka untuk kalangan Partai Republik yang tidak bersedia dikaitkan, maupun tidak ingin mendukung pencapresan Trump.
"Tentu, saya menjangkau kalangan Partai Demokrat, Partai Republik, kalangan independen, seluruh pemilih yang menginginkan seorang kandidat yang berkampanye berdasarkan isu," ucap Hillary yang mantan Ibu Negara AS ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Donald Trump Sebut Hillary Pemicu Perselingkuhan Bill Clinton
Selama ini Trump memicu protes dari kalangan partainya sendiri dengan serangkaian seruan dan visi yang cenderung kasar. Mulai dari melarang warga muslim masuk ke wilayah AS, hingga menyerukan pembangunan tembok dengan Meksiko dan mengharuskan Meksiko membayarnya.
Salah satu tokoh Partai Republik, Paul Ryan, yang juga Ketua House of Representatives atau DPR AS menolak untuk mendukung Trump. Ryan bahkan menyebut Trump masih harus melakukan banyak hal untuk merebut simpati kalangan Partai Republik yang meragukannya.
Petinggi Partai Republik, termasuk dua mantan Presiden AS George W Bush dan ayahnya George HW Bush, juga menolak untuk mendukung Trump. Sekelompok kalangan konservatif bahkan menyerukan upaya resmi untuk mencari kandidat alternatif selain Trump untuk Partai Republik.
Baca juga: Partai Republik Terbelah Soal Pencalonannya, Donald Trump Tak Peduli
(nvc/ita)











































