Tumpukan peti mati itu sebagian merupakan donasi yang dipersiapkan untuk korban tewas. Seperti dilansir AFP, Kamis (21/4/2016), sejauh ini jumlah korban tewas gempa 7,8 SR mencapai 525 orang.
Petugas medis setempat bekerja keras mengidentifikasi jasad para korban yang dievakuasi dari puing-puing gempa di kota pantai tersebut. Disebut sebagai Pusat Operasional Darurat, stadion Pedernales terletak tak jauh dari pusat gempa 7,8 SR yang mengguncang wilayah pantai Ekuador pada Sabtu (16/4) lalu. Stadion itu juga menjadi pusat distribusi bantuan kemanusiaan dan obat-obatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekuador Kembali Diguncang Gempa 6,2 SR Saat Warga Masih Tidur
Dalam 24 jam pertama sejak gempa melanda, situasi sangat kacau dengan pekerja medis membaringkan korban di tanah lapang lalu mendirikan landasan heli sementara untuk membawa korban dengan luka parah ke rumah sakit terdekat.
Keluarga korban yang cemas datang ke stadion dengan harapan menemukan keluarga tercinta mereka masih hidup. Namun selang lima hari setelah gempa, mereka datang untuk mengklaim jasad keluarga mereka.
Hingga kini, dilaporkan lebih dari 150 orang masih hilang dan otoritas setempat memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah.
Presiden Rafael Correa memperkirakan upaya pemulihan usai gempa akan memakan banyak biaya, perkiraannya sekitar US$ 3 miliar (Rp 39,4 triliun), dan memakan waktu 2-3 tahun. Presiden Correa mengunjungi lokasi bencana pada Selasa (19/4). Dia memberikan bantuan makanan dan air minum di kota Manta, yang berjarak 180 kilometer dari Pedernales. Berbicara dengan megafon dalam suara serak, Correa berusaha meyakinkan warga yang putus asa. Β
"Dalam 25 menit, ribuan bantuan tambahan akan segera tiba. Bersabarlah," ucap Correa kepada kerumunan warga yang mengantre berjam-jam untuk mendapat bantuan.
Baca juga: Beragam Badan Kemanusiaan Gelontorkan Bantuan ke Ekuador (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini